Rob Seminggu Merendam Pantura Demak

Pengamat: Tol Semarang-Demak Ditunggu Masyarakat Atasi Rob
Genangan Banjir Rob Di Jalur Pantura Semarang-Demak Akibatkan Macet Panjang Di Perbatasan Semarang Dan Demak Berhari-Hari. Dokumentasi
Genangan Banjir Rob Di Jalur Pantura Semarang-Demak Akibatkan Macet Panjang Di Perbatasan Semarang Dan Demak Berhari-Hari. Dokumentasi

Semarang - Beberapa hari atau seminggu ini, rob yang terjadi di pesisir Demak akibatkan Jalur Pantura Semarang-Demak di Sayung terendam berhari-hari. 


Jalur antar kota dan provinsi, Pantura Demak, terganggu. Arus lalu lintas kendaraan dari Semarang dan juga Demak macet disebabkan genangan banjir rob. 

Ke arah Demak parah sekali. Setiap hari kemacetan panjangnya sampai Kaligawe. Kendaraan-kendaraan yang terjebak memanjang sampai sekitar Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. 

Fenomena rutin yang sering terjadi dan mengganggu masyarakat dalam lakukan aktivitas telah bertahun-tahun dikeluhkan. Tetapi sampai sekarang, rob masih terus terjadi dan sepertinya kian parah. 

Menyoroti hal itu, Pengamat Tata Ruang Unissula Semarang, Dr Milla Karmila menerangkan, rob yang biasanya terjadi penanganannya ditunggu masyarakat. Pembangunan infrastruktur dari pemerintah belum menunjukkan keberhasilan dalam mengatasi rob. Masyarakat hanya dapat menunggu dampak infrastruktur di pesisir terutama Tol Semarang-Demak bisa menangani rob yang jadi momok selama ini. 

"Rob setiap bulan atau saat pasang tinggi kenyataannya masih selalu terjadi dan mengganggu masyarakat mau pun di jalur transportasi. Padahal, penanganan berjalan dan masif dilakukan pemerintah pusat. Itu yang jelas dinanti-nanti masyarakat sampai kapan bisa Demak dan sebagian Semarang yang berbatasan dan langganan rob tidak lagi terdampak bencana abrasi. PR pemerintah banyak utamanya dari pembangunan infrastruktur supaya bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat," terang Milla, Jumat (15/11). 

Pesisir utara Demak terdampak rob, menurut Milla, berkaca kondisi saat ini dan pembangunan wilayah, risiko rob selalu menghantui. Terjadinya rob pemicunya naiknya permukaan laut akibat pemanasan global dan fenomena land subsidence alias penurunan permukaan tanah. 

Ditambah dengan kondisi di pesisir sepanjang Kaligawe sampai Sayung dimana pembangunan industri baru juga tinggi. Muncul banyak industri-industri baru yang berkembang. Hal ini dinilai Milla berdampak meski tak langsung. Pertumbuhan industri juga berkaitan dengan tata kelola wilayah. Sehingga, Pakar Teknik Sipil Unissula itu juga menyarankan, dalam pengembangan industri juga mesti memperhatikan tata ruang. 

Rob bisa ditangani tetapi butuh jangka panjang karena permasalahan yang dihadapi menyangkut penanganan yang luas. Milla berharap, pemerintah tidak mengecewakan masyarakat dalam penanganan agar tak semakin menimbulkan kekhawatiran. 

"Masyarakat hanya bisa menunggu hasil penanganan pemerintah. Yang dibutuhkan bukan semegah apa infrastruktur bila sudah jadi dari proyek bertahun-tahun. Namun, secara nyata infrastruktur yang dikembangkan harus bisa memberikan manfaat bagi kemajuan dan kebaikan masyarakat," harap Milla.