Ritual Menyambut Datangnya Musim Hujan Buka Festival Serut Podomoro

Serut Podomoro Festival (SPF) digelar Dukuh Serut, Ngringo. Even budaya ini digelar mulai 23-30 Oktober mendatang.


SPF ini menghadirkan berbagai kesenian, seperti reog, keroncong, bazar UMKM hingga mural street. Yang didukung para seniman dari STSI Solo dan seniman asal Ngringo.

Acara dibuka dengan kirab budaya topeng ireng dan umbul donga. Dilanjutkan pertunjukan teatrikal tari Mantra Gula Klapa yang dimotori Fajar Satriadi.

Dimana teatrikal tersebut berkisah tentang hubungan pangan dan alam. Manusia agar tidak serakah dengan alam. Suatu saat bisa membuka nurani semua  untuk bersinergi antara pangan dan alam. Jadi sumber daya manusia dan harmoni alam.

Agus Acong, panitia acara Serut Podomoro Festival (SPF) ini dipicu keresahan mimimnya even budaya di kawasan tersebut.  Padahal di kawasan Ngringo ini dikenal sebagai gudangnya seniman. 

"Seperti mbah Mugiyono (tokoh ISI Solo) ada dosen ISI (STSI) ada dosen UNS, mahasiswa seni juga kelompok seni di sekitar Ngringo kota ajak kolaborasi gelar even budaya," jelasnya, Minggu (23/10). 

Hendra, salah satu tokoh masyarakat desa Ngringo sangat mendukung event budaya Serut Podomoro Festival (SPF) ini. Selain nguri-uri budaya sekaligus membangkitkan UMKM masyarakat sekitar.

"Kita dukung penuh SPF ini semoga bisa menjadi even tahunan," pungkasnya.