Ribuan warga Desa Kemetul, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah semarakkan 'Merthi Desa', Minggu (13/8).
- PD IWO Tegal Bakal Ziarah ke Pendiri Media Online di Tegal
- Minat Tinggi, 94 Warga Kota Pekalongan Merantau ke Luar Negeri
- Amankan Idul Fitri, Polres Banjarnegara Sebar Ratusan Personel
Baca Juga
Didukung cuaca yang cerah, kegiatan berkumpulnya warga ini juga diikuti para pelajar setempat. Merti Desa digelar setahun sekali itu, sempat terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19.
Tampak, Bupati Semarang Ngesti Nugraha hadir langsung sekaligus membuka kegiatan.
"Tahun ini mulai diadakan kembali dengan melibatkan semua unsur masyarakat Desa Kemetul. Semoga dengan Merti Desa dapat membawa kemajuan Desa Kemetul dan masyarakat diberi ketentraman," kata Ngesti Nugraha.
Diwarnai kegiatan karnaval, Merti Desa tetap menaati protokol kesehatan.
Masih dalam rangkaian menyemarakkan Merti Desa Kemetul juga digelar pagelaran pementasan wayang kulit dengan dalang Ki Bagong Darmono.
Ada penilaian dari dewan juri dari Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, pemenang kirap akan mendapat tropi dan uang pembinaan.
Kepala Desa Kemetul Agus Sudibyo mengatakan, merti desa sudah berlangsung secara turun temurun ratusan tahun. Kirap warga disebut jolenan yang berarti ojo lali (jangan lupa) atas karunia Tuhan atas limpahan panen raya dan hasil.
"Jolenan digelar setelah musim panen kretek, yaitu panen dimusim kemarau. Ini sudah tradisi desa secara turun temurun," tandasnya.
- Proses Eksekusi Lahan Normalisasi Dihadang Seorang Warga, Satpol PP Urungkan Melanjutkan Eksekusi di Mangkang Wetan
- Nilai Jual Lebih Dari Rp143 Miliar Dalam Dua Tahun Terakhir
- Bupati Semarang : SPKT Baru Semakin Optimalkan Pelayanan ke Masyarakat