Kabar tentang aturan tiket khusus naik Candi Borobuduru tidak menyurutkan kunjungan wisatawan. Ribuan pelajar SMP dari berbagai daerah tetep berdatangan ke destinasi wisata super prioritas, Rabu (8/6).
- Pariwisata Demak Masuk Era Digital
- Kledung Research Park Akan Dijadikan Laboratorium Pariwisata
- Muncul Bareng: Duta Pariwisata Kuliner Indonesia Dan Narasumber Kuliner Dan Higienitas
Baca Juga
Hal itu tercermin dari kedatangan dan kepergian bus-bus pariwisata yang mengangkut para pelajar di area parkir D dan E.
"Sempat kaget juga awalnya," komentar Hadi dan Hudi, wisatawan dari Blitar, Jatim, mengenai tarif naik Candi Borobudur Rp750 ribu per orang.
Guru sebuah SMP di Blitar itu bahkan sempat akan mengurungkan rencana piknik ke Borobudur. Setelah mendapat informasi lebih lengkap, dia bersama 50 siswanya tetap berangkat.
Hal senada diutarakan oleh Dede, guru sebuah SMP di Bogor, Jawa Barat, datang bersama rekan guru dan puluhan siswanya.
Selain dari Blitar dan Bogor tadi, ada ratusan pelajar SMP dari Bandung dan daerah Banyumas naik ke pelataran dan asyik menikmati kemegahan bangunan warisan dinasti Wangsa Syailendra.
"Wisatawan yang datang berkunjung relatif stabil. Terutama dari kalangan pelajar yang tengah dalam masa libur sekolah," kata Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur dan Manohara, Pujo Suwarno.
Menurut Pujo, jumlah pengunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) paska Lebaran 1443 H, relatif stabil. Pada hari-hari biasa (Senin-Jumat) berkisar 5.000-6.000 orang.
Masa ramai kunjungan biasa terjadi pada Sabtu, kurang lebih mencapai 10.000 orang. "Hari Minggu sedikit turun dibanding Sabtu," katanya.
- Sebelum Dibuka untuk Umum, Disbudpar Kota Semarang Lakukan Kajian Jembatan Kaca Tinjomoyo
- Makam Sunan Kalijaga Tembus Top 10 Destinasi Wisata Lebaran
- Menparekraf Apresiasi Keputusan Baim Wong Melepas CFW dari HAKI