Ribuan Anak Bustanul Atfal Ikuti Gebyar Permainan Tradisional

Sebanyak 2.500 anak dari Bustanul Atfal (BA) se Kabupaten Purbalingga ikuti permainan tradisional. Ada 3 perlombaan yang diadakan yakni egrang, bathok kelapa, geredan upih (pelepah daun pohon pinang), bakyak telu.


Perlombaan yang dilaksanakan di Lapangan belakang GOR Goentor Darjono dibagi menjadi tiga tempat yakni sisi barat dekat gawang, tengah dan timur.

Sisi barat untuk perlombaan geredan upih, sisi tengah untuk perlombaan bakyak telu dan sisi timur untuk perlombaan egrang bathok kelapa. Antusiasme penonton yang didominasi orang tua anak-anak BA sangat terasa, dan sesekali terdengar teriakan orang tua dan teman-temannya untuk memberikan suport kepada peserta lomba.

Salah seorang pengunjung Retno (35) warga Purbalingga Kidul mengatakan walaupun telah diberikan suport, namun ada peserta yang dengan santainya berjalan seolah-oleh tidak sedang melakukan perlombaan.

Permainan tradisional yang dilakukan anak-anak lucu dan menghibur, semoga permainan trasdisional kedepannya bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.

Ketua Panitia Gebyar Budaya Lokal, Istiati Fauzi mengatakan kegiatan tersebut melibatkan 117 BA se Kabupaten Purbalingga. Kegiatan bertema Budaya Lokal membuka Cakrawala Generasi Muda Berkarakter Islami bertujuan agar budaya lokal di Purbalingga tidak punah dikarenakan perkembangan Informasi dan Teknologi (IT).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter anak yang Islami, kemudian mendorong dan menyalurkan bakat anak dibidang seni dan budaya, termasuk permainan tradisional," katanya disela-sela perlombaan, Selasa (4/9).

Kegiatan dibuka oleh Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dengan diawali pengguntingan balon udara warna-warni dengan mencantumkan kain merah bertuliskan gebyar budaya lokal. Dalam sambutannya Plt Bupati Purbalingga menyambut baik kegiatan tersebut, dikarenakan dapat memberikan kecintaan anak-anak kepada budaya lokal Purbalingga.

Hidup di jaman milenial, anak-anak lebih suka bermain dengan gadget dibandingkan permainan tradisional. Banyak generasi sekarang yang tidak tahu permainan tradisional. Dengan gebyar budaya lokal tersebut diharapkan anak-anak tumbuh kecintaannya kepada budaya lokal Purbalingga," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga Polres Purbalingga mengenalkan kepada anak-anak tentang budaya tertib lalu lintas yakni dengan mengajak orang tua jika mengantar anaknya dengan sepeda motor harus menggenakan helm baik orang tuanya mapun anaknya. Penggunaan helm wajib guna melindungi kepala dari kecelakaan berkendaraan.

Untuk mengkampanyekan memakai helm dalam berkendaraan, Polres Purbalingga menyerahkan satu buah helm untuk anak-anak. Penyerahan helm dilakukan oleh Plt Bupati Purbalingga kepada salah satu anak BA Kelurahan Kalikabong.