Sempat bikin deg-degan penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) akhirnya jadi. Hingga akhir tahun 2023, progres pembangunan fisik baru menyentuh 75%.
- DKK Semarang Tunggu Hasil Pengecekan Dugaan Varian Baru Omicron
- RSUD Batang Catatkan Nol Pasien Covid-19
- Kapolres Demak Berharap Masyarakat Berperan Aktif dan Tak Percaya Berita Hoaks
Baca Juga
"Sempat membuat khawatir di Bulan Desember karena progresnya memiliki 75% deviasi. Saya datang langsung ke sini dan memang betul. Bahkan ada tukang bergerombol tidak bekerja. Katanya belum bayaran," kata saatnya peresmian, Rabu (31/1).
Pj Bupati Batang menyebut deviasi progres itu terlalu besar. Ia pun bercerita bahwa sempat memarahi konsultan pengawas. Akhirnya berkat kerja keras banyak pihak, Labkesda itu jadi.
Pembangunan Labkesda mencapai Rp3.6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Status Labkesda Pemerintah Kabupaten Batang saat ini adalah sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Ia meminta keberadaan Labkesda Batang disosialisasikan dan bahwa sejak saat ini Kabupaten Batang memiliki Labkesda yang fungsinya sama dengan laboratorium lain.
"Bisa kerjasama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk setiap kali memberangkatkan haji mau pun umrah (untuk tes kesehatan). Jadi tahun ini untuk Dinas Kesehatan target (penerimaannya) ditambah dari Labkesda," ucap Lani.
Ia juga meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) memberi perhatian khusus jika masih ada kekurangan pada Labkesda.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto, membenarkan bahwa hingga Desember 2023 baru 75% pembangunannya.
"Alhamdulillah sudah 100% pada bulan Januari 2024. Kemarin awal Desember waktu kunjungan masih 75%. Alhamdulillah selesai, pada tahun ini Labkesda sudah membuka pelayanan (tes kesehatan) haji," ucapnya.
Ia ingin Labkesda bisa berkembang menjadi tempat tes kesehatan CPNS dan PPPK. Sayangnya pada saat ini Labkesda masih belum memiliki laboratorium untuk tes kesehatan jiwa.
Kepala Labkesda, Endang Mandaranti, menyebut terdapat empat laboratorium di Labkesda. Pertama adalah laboratorium medis untuk yang penyakit yang bersumber dari manusia semisal hematologi, hingga kimia klinik.
Yang kedua adalah laboratorium biomol untuk deteksi HPV DNA, TBC hingga Covid. Selanjutnya yang ketiga adalah laboratorium mikrobiologi untuk penyakit dari mikroskopis seperti bakteri air, sedimen urin dan sebagainya.
"Kemudian, laboratorium kesehatan masyarakat, bisa memeriksa kimia air, fisika air, makanan minuman, limbah juga bisa," ucapnya
Pihaknya juga bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai laboratorium rujukan dari puskesmas maupun dokter keluarga.
- UKSW Lakukan Penjajakan Vaksinasi Bagi Masyarakat
- DBD Menyerang Grobogan, Warga Minta Fogging
- Kapolres Salatiga Pantau Vaksin Moderna untuk Mahasiswa IAIN Salatiga