Resmi Dibentuk, Petanesia Batang Bentuk Tim untuk Pantau Isu SARA di Medsos

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petanesia Kabupaten Batang siap menjadi penengah konflik bersifat SARA, baik di media sosial maupun nyata.


Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris DPC Petanesia Kabupaten Batang Ali Rohman.

"Petanesia dalam hal ini yang masuk struktural tidak diperbolehkan membuka peluang untuk isu-isu yang memecah belah bangsa," katanya di halaman kantor Bupati, Selasa (21/12).

Pihaknya bahkan sudah membentuk tim media dari pegiat media sosial atau orang yang aktif di media sosial. Nantinya, tim itu yang akan mencari isu yang hangat di media sosial.

Lalu Petanesia akan membahas atau mengkaji isu tersebut dan merespon jadi penengah. Terkait urusan hukum, pihaknya sudah berkomunikasi dengan lembaga bantuan hukum (LBH). 

Ali Rohman juga mengatakan bahwa pengurus Petanesia Batang merupakan lintas agama. Pengurus petanesia mulai dari muslim, pendeta hingga para penghayat.

"Kami menerima semua warga dari segala latar belakang Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA). Dan sampai kapanpun ormas ini tidak akan berafiliasi dengan partai politik," ucapnya.

Ia menyampaikan hal itu usai Pelantikan Pengurus DPC Petanesia Kabupaten Batang 2021-2026. Petanesia Batang dipimpin oleh KH Mustofa asal kecamatan Bandar.

Petansia merupakan akronim dari Pecinta Indonesia. Sebuah ormas yang dicetuskan oleh ulama kharismatik asal Pekalongan, Maulana Al-Habib Luthfi bin Ali Yahya.

Bupati Batang Wihaji menyambut terbentuknya pengurus DPC Petanesia Kabupaten Batang. Ia berharap hadirnya Petanesia bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Ia menyampaikan bahwa saat ini nilai-nilai kebangsaan perlu terus ditumbuhkan. Apalagi untuk mencegah isu yang memecahbelah bangsa.

"Saya yakin hadirnya Petanesia di Batang ini bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.