Repost #LapakGanjar yang Mendulang Berkah

LapakGanjar yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sejak 11 Juli 2020, memberi berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM di Jateng, dan kini merambah ke wilayah DIY, Jatim, Jabar, dan Bali. /  foto: akun LapakGanjar
LapakGanjar yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sejak 11 Juli 2020, memberi berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM di Jateng, dan kini merambah ke wilayah DIY, Jatim, Jabar, dan Bali. / foto: akun LapakGanjar

Haries Saprila (37), bernafas lega. Usaha jamu tradisional yang ditekuninya sejak Juni 2020, kini dikenal luas masyarakat. Jika dulu hanya dikenal di sekitar rumah dan seputaran Magelang, kini produk herbalnya itu dikenal hingga Jakarta.


‘’Dulu, saat saya rintis saat awal pandemi, pembelinya hanya tetangga sekitar rumah, paling jauh seputaran wilayah Magelang,’’ kata anak muda warga Desa Bayanan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang itu, kepada RMOL Jateng, Kamis (18/11/2021).

Namun, ayah dua anak itu mengaku, produksinya kian dicari orang setelah dipromosikan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di LapakGanjar. Haries yang memasarkan produknya secara daring di sosial media, Instagram, Facebook dan Whatsapp Group, suatu hari mengetahui jika ada LapakGanjar yang membantu memromosikan produksi para pelaku UMKM, melalui akun Instagram miliknya @ganjar_pranowo.

‘’Langsung saya coba buat IG story seperti yang disyaratkan dan tag ke akun Pak Ganjar dan hastag #LapakGanjar. Kebetulan, Edisi 8 LapakGanjar tentang usaha herbal. Pucuk dicinta ulam tiba, IG story saya langsung direpost Pak Ganjar pada 27 Maret 2021, bahkan tim gubernur datang ke sini, mewawancarai dan membuat video kegiatan usaha saya ini,’’ ungkap pria yang sehari-hari juga bekerja sebagai musisi ini.

Disela-sela kesibukannya bermain musik, Haries rupanya mewarisi talenta membuat jamu tradisional dari keluarganya.

‘’Hampir semua saudara saya terampil membuat jamu, tapi hanya saya yang membuat usaha,’’ ujar pemain bas grup band Eskla Music, yang main reguler di sejumlah tempat hiburan di Yogyakarta ini.

Ada 15 varian jamu siap minum yang diproduksinya. Mulai dari beras kencur, kunir asem, hingga paitan yang dibuat dari sambiloto, brotowali dan rebusan godong kates. Aneka varian jamu itu dikemas dalam botol berukuran 250, 350, dan 400 mili liter (ml) dan dijual bervariasi. Kunir asem seharga Rp12.500, beras kencur Rp13.500, dan paitan Rp15.000.

‘’Saya melayani semua order, mulai dari satuan, hingga ratusan botol. Order terbanyak 250 botol ke Jakarta,’’ ujarnya.

Haries dan istri menyiapkan produk herbal sebelum dijual secara daring ke berbagai kota. / foto: IG LapakGanjar

Haries memberi nama produknya Jamu Migunani, yang artinya memberi manfaat bagi kesehatan dan kebugaran. ‘’Saya googling, nama itu belum ada yang pakai. Saya nilai artinya cocok dan enak ditelinga, langsung saya ambil jadi brand,’’ imbuhnya.

Tak sembarang menjual jamu, Haries rupanya punya sahabat yang menjadi dokter di RSU Magelang, yang jadi penasihat untuk produk herbal miliknya. ‘’Ampas jamu itu katanya berbahaya untuk ginjal dan lambung. Makanya, sebelum dikemas dalam botol, saya saring dulu dengan saringan paling halus, sehingga aman dikonsumsi,’’ paparnya.

Kini, Haries mengaku, dalam sebulan melayani order 500-600 botol berbagai varian. ‘’Alhamdulilah, meski di masa pandemi, usaha ini mampu mendatangkan berkah rezeki bagi keluarga. Apalagi setelah dipromosikan langsung oleh Pak Ganjar, order yang tadinya hanya 300-an botol per bulan, kini meningkat drastis jadi 600 botol,’’ ungkapnya senang.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Bayu Dwi Hartono (27). Perajin logam dari Desa Sambungrejo, Kecamatan Cepogo, Boyolali ini, mengakui omzetnya meningkat sejak direpost oleh Ganjar Pranowo.

Bayu Dwi Hartono dan produk kerajinan logam buatannya. / foto: IG LapakGanjar.

Pemilik usaha kerajinan logam Bayufist Art ini, mengaku baru memulai usahanya pada 2017 silam. Bermodalkan nekat dan semangat, dia memutuskan keluar dari usaha sejenis milik pamannya di sentra kerajinan logam Desa Tumang, Cepogo, Boyolali.

‘’Merasa bekal ilmu sudah cukup dan berniat mandiri, saya keluar. Modalnya, nekat. Dari 50 persen DP pengorder. Di sini berlaku, pemesan harus memberi DP 50 persen dari harga yang disepakati. DP itulah yang menjadi modal usaha saya,’’ ungkap anak muda yang baru saja mengakhiri masa lajangnya pada 1 Oktober 2021 lalu.

Saat mengetahui ada LapakGanjar, Bayu mengaku langsung mengirim. Rupanya, karena asal kirim dan tidak sesuai dengan tema edisi, IG story-nya tak bersambut.

‘’Saya tunggu-tunggu kok tak kunjung di-repost. Rupanya salah masuk edisi. Begitu ada edisi kerajinan, saya kirim dan langsung direpost. Tim Pak Ganjar datang ke sini dan membuat video khusus, saya senang bukan main,’’ ungkapnya.

Sontak, tak lama setelah direpost Ganjar, permintaan order meningkat. Dia kini sibuk melayani ratusan order setiap bulan. Order datang dari berbagai pulau. Mulai Jakarta, Bali, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan. Order dari Jakarta paling banyak,’’ paparnya.

Bayufist Art memroduksi aneka produk tembaga, kuningan, dan alumunium. Dia menggarap aneka jenis kerajinan mulai dari kaligrafi, lampu hias nabawi, hiasan dinding, bak mandi, ukir-ukiran, wastafel, alat dapur, piring, sendok, garpu, wajan, pancii, dll. Pemesannya rata-rata pengusaha resto dan spa.

Bayu gencar memasarkan produknya di media sosial mulai dari akun Instagram miliknya @bayufist_art.co, juga melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

Pengalaman lain dirasakan Pipit Samgautama. Pengusaha teri bawang asal Blora ini merasakan pengalaman unik yang sulit dilupakan. Apa pasal?  Setelah mengikuti #LapakGanjar edisi pertama, Minggu (11/7/2020), dia mendapat order langsung dari penyanyi Ari Lasso.

Beberapa hari setelah produk teri bawang goreng miliknya yakni @teriGO Blora, diunggah akun @ganjar_pranowo, order langsung berdatangan.

"Saya kok setengah tidak percaya wong ikut gitu saja pesanan kok brudul-brudul (berdatangan) banyak. Yang luar biasa kaget dan tak menyangka,  produk saya dipesan oleh Ari Lasso," ujar Pipit.

Pemesannya bernama Vitta Lasso. Awalnya pesanan berupa dua dus teri dan bawang goreng itu, dia kirim ke alamat tujuan. Tak lama pesanan itu tiba, dia kaget karena dikirimi foto pemesannya Ari Lasso yang berfoto dengan produk miliknya.

Penyanyi Ari Lasso berfoto bersama produk @teriGO Blora buatan Pipit Samgautama. / foto: IG LapakGanjar

‘’Senangnya bukan main, tetangga pada heboh karena produk saya dibeli artis terkenal. Itu karena dipromosikan Pak Gubernur,’’ ujarnya mengenang.

Promosi via medsos LapakGanjar yang digulirkan pertama kali pada 11 Juli 2020, pada Minggu 14 November 2021, memasuki edisi ke-56 yang adalah Edisi Spesial: Mainan tradisional produksi UMKM Jateng-DIY-Jabar-Bali.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, inisiatif ini ditujukan untuk mengangkat UMKM Jateng, terutama mereka yang terdampak Covid-19. Dengan pengikut Instagram sebanyak 4 juta, dia berharap dapat menjaring calon konsumen untuk membeli produk pengusaha kecil.

Dari semula hanya sebatas pelaku UMKM dari wilayah Jateng, LapakGanjar kini meluas hingga kepada pelaku UMKM wilayah DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali. Inisiasi dan gagasan bernas Ganjar Pranowo, telah memberi arti dan membawa berkah rezeki bagi para pelaku UMKM, yang sempat terpuruk akibat gelombang pandemi Covid-19

Nah, tertarik produk UMKM kamu meningkat orderannya? Posting produkmu di story Instagram. Tag @ganjar_pranowo dan jangan lupa gunakan hastag #LapakGanjar!