Rektor UNS : Tidak Ada Lagi di UNS Untuk Kegiatan Bernuansa Kekerasan

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho sampaikan duka cita terkait meninggalnya Gilang Endi Saputra saat membuka acara Deklarasi Anti-Kekerasan Civitas Akademika UNS secara daring.


Gilang merupakan mahasiswa mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.  

Jamal menyebut, insiden ini merupakan kejadian luar biasa dan mencederai kampus sebagai institusi  mengajarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 

Sejatinya lanjut Jamal, kampus adalah wadah yang sarat nilai-nilai ilmiah, sarat nilai-nilai kejujuran, penuh nilai-nilai moralitas, rasional, tentu dengan nilai kemanusiaan.

"Ini sangat mengejutkan, harusnya bisa bertindak rasional bukan dengan tindakan anarkis," jelas Jamal saat memberikan sambutan secara daring, Selasa (2/11). 

Jamal kemudian meminta agar semua civitas akademika bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif di kampus UNS.

"Tidak ada tempat lagi di UNS untuk kegiatan-kegiatan yang bernuansa kekerasan," tegas Jamal.  

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto menambahkan setelah deklarasi ini akan ditindaklanjuti dengan menghentikan semua kegiatan keluar kampus yang sifatnya pendidikam dan latihan (diklat) dihentikan.  

"Kita tindaklanjuti bagaimana memanagement resiko di setiap kegiatan. Dan kegiatan ke luar kampus yang sifatnya adalah diklat kita hentikan," jelasnya. 

Suranto sebut evaluasi semua kegiatan dilakukan dalam minggu ini.  Dengan deklarasi hari ini ke depannya tidak boleh ada tindakan kekerasan di dalam kampus UNS. Meski itu (kegiatan) serupa sudah berlangsung turun temurun budaya tersebut tidak usah digunakan lagi di UNS. 

"Meski itu turun temurun ya nggak usah lagi kita pakai budaya itu di UNS. Sudah bukan jamannya lagi. Jamane wis beda ya," pungkasnya.