Rektor UKSW Prof Intiyas Utami Berkomitmen Mengurangi Penggunaan Plastik

Prof. Dr. Intiyas Utami saat foto bersama dengan petinggi Djarum Foundation (BLDF) di Kampus Notohamidjojo, Blotongan, Jumat (16/08). Erna Yunus B/RMOLJateng
Prof. Dr. Intiyas Utami saat foto bersama dengan petinggi Djarum Foundation (BLDF) di Kampus Notohamidjojo, Blotongan, Jumat (16/08). Erna Yunus B/RMOLJateng

Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menegaskan kampus yang ia pimpin saat ini telah berkomitmen mengurangi penggunaan plastik.


"Kami telah berkomitmen mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kampus, sekaligus sebagai upaya mewujudkan kampus yang ramah lingkungan salah satunya dengan program kerja UKSW Go Green," kata Prof. Dr. Intiyas Utami kepada wartawan usai gerakan penanaman pohon bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Kampus Notohamidjojo, Blotongan, Jumat (16/8).

Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) tahun ini turut dihadiri para Wakil Rektor diantaranya Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D. Turut hadir pula Ketua OMB UKSW 2024 Dhian Aditya, S.Pd., M.E.

Disampaikan Intiyas, melalui program ini, dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan UKSW tidak lagi menggunakan air minum dalam kemasan tetapi mulai mengampanyekan penggunaan tumblr. 

Hal ini selaras pula dengan gerakan UKSW Go Green sebagai Kampus Hijau, sekaligus menjawab upaya perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13 penanganan perubahan iklim dan ke-15 ekosistem darat.

Salah satu anggota tim Pengabdian Masyarakat OMB Ruth Meike Jayanti, S.P., M.Sc., mengungkapkan bahwa dalam OMB tahun ini akan ada 500 bibit pohon yang akan ditanam mahasiswa baru. Jenis pohon yang akan ditanam dipilih sesuai dengan kondisi lahan lokasi penanaman.

"Tahun ini bibit pohon akan ditanam di area Asrama Noto di kampus Notohamidjojo. Karena itulah dipilih tanaman buah jenis mangga dan jambu air," terang Ruth Meike Jayanti.

Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis ini mengungkapkan, dua tanaman buah ini dipilih karena memiliki karakter perakaran yang dalam, batang yang kuat dan kokoh sehingga cocok digunakan untuk konservasi lahan miring. Selain itu juga akan ditanam pohon eukaliptus, sawo, mangga, kecrutan, dan juga tabebuya.

Ada nya pohon mangga dan jambu memiliki manfaat ekologis antara lain mampu memelihara ketersediaan air, mampu menyerap karbon yang berkontribusi positif terhadap mitigasi perubahan iklim, dan mendukung agroekosistem berkelanjutan.

Ketua OMB UKSW 2024 Dhian Adhitya, S.Pd., M.E., mengungkapkan bahwa kegiatan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) seperti tanam pohon adalah salah satu langkah penting dalam melindungi dan memperbaiki bumi.

Melalui kegiatan hasil kolaborasi antara UKSW dan Djarum Foundation, diakuinya program penanaman pohon merupakan gerakan nyata yang dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya merawat bumi.

"Diharapkan dari kegiatan ini, mahasiswa baru UKSW dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi muda yang lebih peduli dan proaktif dalam menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik," paparnya.

Selain penanaman pohon, mahasiswa baru UKSW juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu mencabut paku pada pohon-pohon yang ada di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan Kartini Salatiga.

Ditempat yang sama, Mahasiswa baru UKSW yang datang dari berbagai daerah mengungkapkan perasaan bangganya.

Elisabeth Meiliana Babai mahasiswi asal Palu mengatakan kegiatan tanam pohon hari ini seru. Ia berharap, pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik dan jadi kenangan.

Lainnya, Christian Peter Wiyoso juga menyampaikan rasa senangnya bisa menanam pohon  bersama mahasiswa baru lainnya.  Mahasiswa baru Program Studi Teknik Informatika ini berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan ke depan.

"Kegiatan ini membuat kita jadi sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan," ucap Peter yang menanam pohon mangga di sekitar kampus Notohamidjojo.