Rejo Semut Ireng Solo Blusukan Pasar Tradisional Ajak Dukung Prabowo Gibran

Aksi Rojo Semut Ireng Solo, relawan fanatis Jokowi blusukan Pasar Harjodaksino Solo. RMOL Jateng
Aksi Rojo Semut Ireng Solo, relawan fanatis Jokowi blusukan Pasar Harjodaksino Solo. RMOL Jateng

Rejo Semut Ireng Solo, Relawan pendukung Jokowi mulai bergerak mendukung pemenangan Capres nomor urut 2 Prabowo Gibran. Aksinya dengan melakukan blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Solo.


Koorlap Rejo Semut Ireng Solo, Mualim mengatakan, Rejo Semut Ireng adalah relawan presiden Joko Widodo berdiri sejak 2013 dan Pilpres 2024 mendukung pasangan Prabowo-Gibran. 

Berbagai kegiatan kerelawanan sudah dilakukan demi memenangkan pasangan nomor urut 02 ini. Dengan melakukan canvasing dari rumah ke rumah untuk mendulang suara sering dilakukan oleh perkumpulan relawan ini. 

"Kali ini perkumpulan Rejo Semut melakukan kampanye dengan melakukan gerebek pasar dan pentas seni. Tujuan melakukan gerebek pasar dengan selingan pentas reog adalah untuk mendapatkan simpatik masyarakat. Kami membagikan kaos, kalender dan sticker," ungkap Mualim.

Aksi kampanye damai ini untuk mengajak masyarakat memilih cara-cara damai artinya kampanye tidak perlu menggunakan knalpot brong/ bising. Selain menimbulkan kebisingan juga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Kampanye damai dilakukan oleh perkumpulan Rejo Semut Ireng ini diikuti sekitar 40 orang lengkap dengan gamelan keliling serta para pembagi APK. Pelaksanan kampanye damai ini dilakukan di pasar Danukusuman, Serengan Surakarta.

"Nampak masyarakat sangat antusias tanggapannya positif, mereka sudah banyak mengetahui program Prabowo Gibran tinggal memantapkan saja," imbuh Mualim.

Mualim mengatakan, pasar sangat efektif menyosialisasikan program pemilu terlebih pemilihan capres tidak terbatas KTP atau daerah pemilihan, jadi seluruh warga Indonesia bisa mendukung. 

"Kami Rojo Semut Ireng optimis menyumbang 60 persen suara perolehan dari Prabowo Gibran karena gerakan kami nasional dan sudah mengakar sejak Jokowi dulu," tegas Mualim.