Seratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Plelen 01, kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, terpaksa mengungsi untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Mereka mengungsi belajar di rumah warga sekitar.
- Rektor Intiyas Ajak 694 Winisuda Periode III Tahun 2024 UKSW Berdampak Bagi Bangsa
- Kodim Grobogan Gelar Baksos di Ponpes Al Ishlah 2 Pulokulon
- Perpus Keliling Dengan Gerobak Listrik, Bantu Literasi Warga Hingga Pelosok Kampung Kota Solo
Baca Juga
"Ini (yang dipakai) rumah pak Bambang, beliau di Semarang, dipinjamkan. Total kami menggunakan dua rumah, satu masjid, dan satu musola," kata kepala SDN Plelen 01, Kusriatun, di lokasi, Rabu (19/1).
SDN Plelen 01 merupakan satu di antara tujuh bangunan sekolah yang proses rehabilitasinya terlambat. Proses rehabilitasi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pi tidak selesai hingga akhir masa kontrak pada 17 Desember 2021.
Tampak atap bangunan SDN 1 Plelen tidak terpasang. Begitu juga pintu, dan jendela kelas. Seluruh ruang kelas dibongkar.
Kusriatun menyebut untuk sementara pembelajaran 102 siswa melakukan PTM darurat. Jam pembelajaran masih sesuai aturan PTM.
"Alhamdulillah Anak-anak bisa diajak kerjasama. Tinggal kitanya (guru) saja," jelasnya.
Ia memaklumi adanya keterlambatan proyek itu. Pihaknya tidak menyalahkan pihak manapun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Achmad Taufiq memastikan belum ada kerugian negara dalam 7 proyek rehabilitasi sekolah yang belum rampung. Hingga saat ini, pihaknya belum melakukan pembayaran pada pihak penyedia jasa.
"Jadi hingga kini, belum ada potensi kerugian negara," katanya di kantornya.
Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD), Disdikbud Batang, Yuliyanto menjelaskan bahwa pencairan anggaran proyek baru bisa dilakukan jika mencapai 60 persen. Sementara, mayoritas pekerjaan baru menyentuh 30-35 persen.
Ia juga memastikan bahwa Disdikbud Batang terus mengawal proyek itu. Pihaknya, selalu meminta laporan pada penyedia jasa.
"Kami selalu koordinasi, dan keinginan kami adalah tetap selesai," ujarnya
Proyek rehabilitasi tujuh bangunan sekolah negeri di Kabupaten Batang terancam mangkrak atau tidak selesai. Proyek yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat itu terdiri atas enam bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).
Lima paket rehabilitasi SDN dikerjakan oleh satu kontraktur dengan nama CV CV Amelia Rahman, termasuk SDN Plelen 01. Pekerjaan kontraktor asal kota Cimahi, Jawa Barat, itu hanya mencapai progres antara 30 persen hingga 35 persen hingga akhir masa kontrak 17 Desember 2021.
- Gandeng Polsek Laweyan, SD Muhammadiyah PK Solo Sosialisasi Anti Bullying
- UKSW Terima Hibah dari Aruba
- Manajer Pegadaian Kudus Bongkar Tips Merintis Bisnis Dihadapan Mahasiswa UMK