Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) diprediksi bisa menjadi kekuatan poros tengah jelang pilkada Karanganyar.
- Viral Baliho Ucapan Ulang Tahun Sang DPR-RI
- Momen Haru Akad Nikah Putri Politisi PDI-P, Ganjar Pranowo Hadir Jadi Saksi Nikah
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan
Baca Juga
Ketiga parpol tersebut bersepakat membangun koalisi untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar 2024 mendatang. Koalisi PKS, PAN Dan PKB ini memiliki kekuatan 12 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karanganyar dan sudah memenuhi syarat untuk mendaftarkan pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Karanganyar, Bagus Selo, mengatakan ketiganya memiliki hak yang sama untuk mencalonkan bupati dan wakil bupati untuk memeriahkan Pilkada Karanganyar.
"Boleh boleh saja, 'kan (PKS, PKB, PAN) punya hak juga untuk melakukan kebersamaan mencalonkan bupati dan wakil bupati, " papar Bagus Selo Kamis (20/06).
Saat ditanya apakah dirinya selalu Ketua DPC PDI-P ada niat untuk menemui ketiga parpol yang telah resmi mendeklarasikan Koalisi kebersamaan, menurutnya tak perlu dilakukan.
"Kan setiap hari sudah bertemu dengan ketiga pimpinan ketiga parpol tersebut."Kan mereka juga duduk sebagai anggota DPRD Karanganyar. Jadi komunikasi dengan beliau-belianya terus dilakukan," jelasnya lebih lanjut.
Dengan tegas Bagus Selo menyebut munculnya poros tengah dirinya justru melihat apa yang dilakukan ketiga parpol dengan membentuk koalisi kebersamaan itu merupakan salah satu upaya untuk ikut mensukseskan Pilkada Karanganyar.
"Oh, (menghadang PDI-P - red) tidak. Sebaliknya saya melihat ketiga parpol itu ingin ikut berkontribusi memajukan Karanganyar dengan maju di Pilkada, " terangnya.
Menanggapi keikutsertaan PKB dalam Koalisi kebersamaan itu tidak mengganggu Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dilakukan PKB dan PDIP. Pasalnya, MoU itu bersikap informal bukan sebagai bentuk rekomendasi..
"Itu (MoU) bukan rekomendasi. Karena kader PKB yang mendaftar itu pengurus inti PKB. Sehingga perlu adanya MoU," ujar Bagus Selo.
Senada, Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani mengatakan tidak ada masalah ketiga parpol itu membentuk koalisi.
"Semuanya masih dinamis. Karena semuanya berkomitmen untuk Karanganyar maju. Kita siap bekerjasama dengan ketiga, tidak ada masalah, " terangnya.
Jika ditarik ke belakang, lanjut Ilyas, pada tahun 2013 lalu Golkar juga pernah berkoalisi dengan PKS. Kemudian 2018 juga berkoalisi dengan PKB dan PAN.
"Jadi tidak ada masalah dengan koalisi itu. Semuanya saya kira masih cair dan terbuka," pungkasnya.
- Viral! Sate Kambing Legendaris Di Demak
- Dulu Jalur Perdagangan Kerajaan, Kini Jadi Spot Hits!
- Pintu Berukir Peninggalan Sunan Kalijaga Simpan Ajaran Spiritual