Rayakan Waisak, Umat Buddha Lakukan Pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak di Mrapen Abadi

Para Bikkhu dan Sangha berdoa sebelum melakukan prosesi pengambilan Api Abadi Merapen, Selasa (21/5) siang. Rubadi/ RMOLJateng.
Para Bikkhu dan Sangha berdoa sebelum melakukan prosesi pengambilan Api Abadi Merapen, Selasa (21/5) siang. Rubadi/ RMOLJateng.

Dalam rangka merayakan Hari Raya Waisak 2568 BE, majelis Umat Buddha melakukan pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.


Selanjutnya, api abadi itu akan disemayamkan di Candi Mendut Magelang terlebih dahulu, untuk kemudian dibawa ke Candi Borobudur, pada 23 Mei 2024. 

Sebelum melakukan prosesi pengambilan api abadi Mrapen, para Bikkhu dan Sangha terlebih dulu berdoa meminta pengampunan kepada Sang Buddha.  

Sekretaris Walubi Jawa Tengah Gunawan mengatakan, sebagai manusia memiliki kekotoran serta kegelapan batin. Dengan api itu, diharapkan dapat memberikan cahaya serta penerangan kepada umat manusia.

"Dengan penerangan kita tidak terjerumus terlalu dalam. Kita bisa langsung berbalik dan menyadarinya karena adanya kekuatan penerangan tersebut," terangnya, Selasa (21/5) siang. 

Dalam perayaan Waisak kali ini, sambungnya, akan diikuti oleh delapan majlis, bahkan akan diikuti oleh biksu dari luar negeri antara lain, Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Nepal.

Selain pengambilan Api Abadi Mrapen, nanti akan ada prosesi pengambilan Air Suci Jumprit dikirap ke Candi Mendut, kemudian nantinya bersama dikirab ke Borobudur.

Maitri Kusala Bhikksuni dari Sangha Mahayana menyebutkan, ada tiga hal penting pesan dalam Waisak, yakni kelahiran Buddha, pencapaian karir nirwana Sang Buddha, dan wafatnya Sang Buddha. Dimana sang Budha merupakan sosok saleh yang memberikan contoh kepada umat manusia. 

"Kembangkan cinta kasih seperti yang dilakukan Sang Budha, isi dunia dengan perdamaian terhadap tetangga, lingkungan, dan lainnya. Agar tercapai kerukunan dunia," ujarnya.