Ratusan orang yang terdiri dari berbagai elemen lapisan masyarakat bergerak mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Grobogan.
- Pemilu 2024, Kapolres Grobogan Tegaskan Jaga Netralitas
- Jelang Kenaikan Pangkat, Ratusan Polisi di Grobogan Diuji Kemampuan Beladiri
- Terbukti Bawa Sabu, Warga Grobogan Dibekuk Polisi
Baca Juga
Mereka melakukan aksi protes dan tidak terima atas hasil pemungutan suara Pemilu 2024 yang ditetapkan KPUD Kabupaten Grobogan.
Situasi tenang pun, tiba-tiba berubah menjadi tak kondusif. Melihat hal itu, Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan memerintahkan Kasat Samapta Polres Grobogan AKP Daryanto untuk mengirimkan tim negosiator, dalmas awal dan dalmas inti.
Aksi damai dilakukan pada hari ini mendapatkan perhatian dari pihak Kepolisian Resor Grobogan. Mereka dijaga oleh dalmas awal ditambah dengan hadirnya tim negosiator yang merupakan gabungan anggota Polwan Polres Grobogan.
Mereka berusaha melakukan perundingan dengan koordinator lapangan aksi guna menampung dan menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa.
Namun, jumlah massa yang datang semakin bertambah banyak, hingga aksi dorong antara massa dan dalmas awal pun terjadi selanjutnya, bahkan massa mulai melakukan pelemparan terhadap petugas.
Unit Satwa Polres Grobogan pun dikerahkan, namun hal tersebut tak membuat massa mundur hingga akhirnya petugas melakukan penembakan gas air mata.
Mobil penerangan dalmas pun ikut dikerahkan untuk memberikan imbauan para peserta aksi agar tak melakukan aksi anarkis. Hal itu disertai dengan majunya pasukan dalmas untuk memukul mundur massa.
Aksi damai tersebut, ternyata disusupi oleh provokator, sehingga akhirnya dilakukan penembakan oleh petugas kepolisian.
Keadaan mulai tak terkendali. Massa semakin anarkis dan melakukan pengrusakan fasilitas umum, pembakaran, bahkan tindak criminal kejahatan konvensional.
Salah satu provokator pun akhirnya ditangkap dan diamankan. Demi mencegah agar situasi tidak semakin anarkis, water canon ditembakkan kearah massa. Dalmas inti pun bergerak maju untuk memukul mumdur massa, sehingga massa mulai terpecah konsentrasinya.
Tindakan kepolisian tersebut berhasil mendorong massa. Namun demikian, masih ada kelompok masyarakat yang melakukan penjarahan di pertokoan dan tempat perbelanjaan.
Kapolres Grobogan memerintahkan untuk menerjunkan tim gabungan raimas bergerak maju membubarkan dan menangkap massa yang melakukan penjarahan.
Setelah berhasil melumpuhkan massa yang melakukan penjarahan, tim Si Dokes Polres Grobogan kemudian memberikan pertolongan kesehatan terhadap massa maupun petugas yang terluka dan tim Identifikasi/ Inafis Polres Grobogan melakukan olah TKP terhadap lokasi aksi kerusuhan massa.
Situasi kota Purwodadi pun, akhirnya dapat dikendalikan. Hingga akhirnya Kapolres Grobogan memerintahkan untuk dilaksanakan patroli Gabungan TNI Polri yang merupakan bukti adanya soliditas di Kabupaten Grobogan.
Anggota Humas Polres Grobogan pun, menyampaikan informasi kepada masyarakat Kabupaten Grobogan bahwa situasi kembali kondusif, masyarakat tetap tenang dan dapat melakukan aktifitas seperti semula.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan menjelaskan, kegiatan itu merupakan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Grobogan di alun-alun Purwodadi, Grobogan, Senin (25/9).
“Hari ini Alhamdulillah kita sudah sukses menampilkan simulasi dalam rangka pengamanan pemilu 2024. Beberapa hari kebelakang kita sudah melaksanakan latihan-latihan,” kata Kapolres.
Menurut Kapolres Grobogan, kegiatan ini ditujukan untuk menampilkan kekuatan dari personil Polres Grobogan dalam pengaman Pemilu 2024 terutama tahapan per tahapan sehingga personel siap dalam menghadapi apabila ada atau muncul eskalasi-eskalasi di lapangan.
“Ini kita latih agar anggota tetap profesional dan tahu aturan apabila ada rusuh masa. Kegiatan ini, dilaksanakan serentak di Polda Jateng, dan ini bentuk kesiapan dari kami Polres Grobogan dalam mengamankan gelaran Pemilu 2024 nanti. Kita siap personil, peralatan, teknik, sudah siap menghadapi gelaran Pemilu 2024,” ungkapnya.
Untuk TPS yang diperkirakan rawan, berdasarkan perkiraan keamanan intelejen, belum ada TPS yang dianggap rawan, akan tetapi ada beberapa wilayah, beberapa kelompok yang harus dilakukan pembinaan agar dalam pelaksanaan Pemilu 2024 bisa bersama masyarakat menjaga Kamtibmas di Grobogan.
“Potensi gangguan Kamtibmas belum ada. Namun, kita selalu berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan partai politik karena ini sudah tahun politik untuk bersama sama menjaga kedamaian di Kabupaten Grobogan,” pungkasnya.
- Pemilu 2024, Kapolres Grobogan Tegaskan Jaga Netralitas
- Jelang Kenaikan Pangkat, Ratusan Polisi di Grobogan Diuji Kemampuan Beladiri
- Terbukti Bawa Sabu, Warga Grobogan Dibekuk Polisi