Ratusan Korban Banjir Rob Pekalongan Masih Bertahan di Pengungsian

Ratusan warga kelurahan Tirto masih bertahan di pengungsian kantor kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.


Seorang di antaranya, Arofah warga gang 16 RT 3 RW 4.

"Kami ngungsi sekeluarga enam orang. Tiap tahun sejak 2017 kami selalu mengungsi tiap banjir karena sudah langganan, sebelumnya tidak," katanya di Aula kelurahan Tirto, Kamis (26/5).

Ia mengatakan banjir rob kali ini berbeda dibandingkan tahun lalu. Tanggul jebol memperparah kejadian ini.

Banjir kali ini membuatnya langsung mengungsi karena air langsung deras masuk ke rumah. Biasanya, air tidak langsung tinggi dan tidak langsung mengungsi.

Data dari BPBD Kota Pekalongan banjir rob mengakibatkan 164 orang mengungsi. Ada enam titik pengungsian.

Hal itu membuat GMC (Gilang Imigrasi Motor Club) langsung melakukan bakti sosial. 

Komunitas pecinta motor yang anggotanya terdiri atas pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang itu, langsung mendatangi lokasi pengungsian dan tanggul.

"Sesuai informasi yang kami dapat perngungsi membutuhkan obat obatan, makanan kemudian sama kebutuhan bayi atau anak anak. Hari ini,  kami sedikit membantu untuk meringankan beban," kata Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Washono.

Selain pengungsi, pihaknya juga memberi bantuan pada petugas dan sukarelawan yang membantu membangun tanggul darurat. 

Lurah Tirto, Nur Imania menyebut jumlah pengungsi di aula kantornya berjumlah 127 jiwa. Jika ada tambahan lagi, maka para pengungsi akan dipindah ke aula kantor kecamatan Pekalongan Barat.

"Ada dua RW yang terdampak yaitu RW 3 dan RW 4. Serta yang kena banjir 1.500-an rumah, " jelasnya.

Saat ini ketinggian genangan sudah mulai surut. Tinggi genangan air antara 40 cm hingga 60 cm.