Ratusan Karangan Bunga Penuhi Pendapa Kabupaten Grobogan, Lima di Antaranya Mencuri Perhatian

Lima karangan ucapan dari pohon buah di depan Pendapa Kabupaten Grobogan yang mencuri perhatian,  Kamis, (20/2) sore. Rubadi/RMOLJateng.
Lima karangan ucapan dari pohon buah di depan Pendapa Kabupaten Grobogan yang mencuri perhatian, Kamis, (20/2) sore. Rubadi/RMOLJateng.

Sekitar 120 karangan bunga padati Pendapa Kabupaten Grobogan, karangan bunga itu sebagai ucapan selamat untuk Bupati dan Wakil Bupati Grobogan yang saat ini dilantik di Istana Negara.


Dari ratusan rangkaian tersebut, lima di antaranya cukup mencuri perhatian, karena, karangan ucapan menggunakan pohon buah sebagai bahan utamanya, dengan mengusung konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.  

Lima karangan bunga unik itu berasal dari instansi dan lembaga setempat yakni dari Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan menyumbang karangan berbasis pohon Klengkeng Merah, Dinas Pertanian menghadirkan rangkaian dari pohon Mangga, sementara Inspektorat Grobogan mengombinasikan Belimbing dan Jambu air. 

Tidak kalah kreatif, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan menggunakan pohon Kelengkeng Hijau yang telah berbuah, sedangkan RSU PKU Muhammadiyah memilih karangan bunga konvensional sebagai simbol apresiasi. 

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Amin Nur Hatta mengatakan, pihaknya lebih menekankan pentingnya asas manfaat pasca penggunaan karangan bunga. 

"Kami sengaja memilih pohon buah agar setelah acara, tanaman bisa dipindahkan ke lahan produktif atau dibagikan ke masyarakat. Ini bagian dari edukasi lingkungan sekaligus mengurangi dampak limbah dekorasi," ujarnya, Kamis, (20/2) saat dihubungi melalui sambungan seluler. 

Langkah itu diharapkan dapat menginspirasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain agar dapat menerapkan konsep serupa dalam setiap acara resmi.  

Menurutnya, selain memiliki nilai estetika, inisiatif tersebut dinilai sejalan dengan program penghijauan dan ketahanan pangan daerah. 

"Keunikan karangan bunga ini tidak hanya terletak pada bahan yang digunakan, tetapi juga pada pesan keberlanjutan di baliknya," imbuh Amin.  

Setelah dipajang di pendapa, pohon-pohon buah tersebut rencananya akan ditanam di lingkungan kantor pemerintah, fasilitas publik, atau dibagikan ke warga untuk dikembangkan. 

Dia berharap, setiap tanaman bisa tumbuh dan menghasilkan buah yang bermanfaat secara ekonomi maupun ekologi.  

Dengan langkah tersebut, lanjutnya, secara tidak langsung Kabupaten Grobogan dapat menjadi contoh bahwa tradisi memberikan karangan bunga tidak harus berakhir menjadi sampah, akan tetapi, bisa menjadi awal dari aksi nyata memberikan manfaat untuk lingkungan dan masyarakat. 

"Jika dapat menerapkan inovasi tersebut, pastinya dapat menjadi tren positif di kalangan pemerintah daerah maupun masyarakat umum," pungkas Amin.