Ratusan Goteres dan Pendekar PSHT Pusat Madiun Bagi Takjil

Kenakan seragam serba hitam, ratusan anggota Goteres (Gabungan Orang Tegalrejo Salatiga) dan 'pendekar' Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun membagikan takjil di Kota Tertoleran, Salatiga, Minggu (16/4).


Menyasar pengguna jalan, lebih dari 500 takjil di sebar terpusat di kawasan Pasar Rejosari (dikenal Pasar Sapi) 10 hari terakhir Ramadan 1.444 H menjelang berbuka puasa.

Empat penjuru disasar anggota Goteres dan PSHT Pusat Madiun yang sengaja datang ke Salatiga.

Widodo Prayetno, Pengurus Cabang Salatiga mengatakan kegiatan pembagian takjil di ikuti berbagai Rayon dan ranting, desa serta kampung PSHT di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Mengapa kami memilih Kota Salatiga, karena sebagai daerah yang strategis dari berbagai penjuru sekaligus telah dikenal sebagai Kota Tertoleran di Indonesia ke-2 dan di Jawa Tengah, Satu-satunya," ungkap Widodo.

Ratusan anggota PSHT baik, tua, muda, wanita dan pria, akuinya berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Ampel, Klero, dan Salatiga sendiri.

Ia menerangkan, sebagai perwakilan pengurus PSHT Pusat Madiun ia

menyerukan silahturahmi, perdamaian antar anggota serta saling menghormati.

"Dan harapan kami sebagai

sebuah Organisasi Persaudaraan yang berorientasi kepada pengajaran budi luhur dan menggunakan Pencak Silat sebagai kami PSHT Pusat agar selalu jayadan berkembang," ungkap

Widodo prayetno, pengurus cabang salatiga

Hal senada disampaikan Ketua Goteres Efi Yuniarsanto. Terdapat puluhan anggota Goteres yang ikut bergabung dalam pembagian takjil di Pasar Sapi.

"Karena anggota Goteres ada juga yang bergabung ke PSHT Pusat Madiun. Sehingga, persaudaraan kami begitu kuat dan kami wujudkan dalam pembagian takjil bersama saat ini," papar Efi Yuniarsanto.

Efi mengungkapkan, sejalan dengan misi Goteres yakni mempertemukan keluarga besar menjadi satu dan mempererat persaudaraan dengan bahasa Jawa 'ngumpulke balung pisah', Goteres ingin berperan positif untuk pengembangan dan kemajuan Kota Salatiga.

"Kami menyerukan pesan moral, yang tidur saya bangunkan, yang lupa saya ingatkan, yang kesana-kemari kita kumpulkan. Istilahnya orang Jawa 'Ngumpulke balung pisah'. Termasuk, dari berbagai daerah di Indonesia," pungkasnya.

Sebagai pencetus kegiatan sekaligus Pembina Goteres, Yani Rahardja, mengungkapkan Goteres dan PSHT Pusat yang sama-sama bergerak di kesosialan kemasyarakatan adalah satu saudara.

"Kita ingin menunjukkan persaudaraan, persatuan bagaiamana membangun masyarakat dengan satu visi, satu misi, membuat masyarakat sejahtera," ucap Yani.

Pembagian takjil di tengah bulan Ramadan ini sebagai wujud mempertebal jalinan silahturahmi, bergandengan tangan karena semuanya adalah satu saudara 

Terkait upaya menangkal isu-isu negatif, yakni menegaskan sebagai pemadam kebakaran sama-sama menjaga persatuan dan membuang jauh bibit permusuhan.

"Karena terlalu mahal sebuah permusuhan bila terjadi. Ibarat pepatah, satu musuh terlalu banyak seribu teman terlalu sedikit. Dengan persaudaraan ia mengajak terus menjalin silahturahmi," imbuhnya.