Ratusan Calon Jamaah Umrah Laporkan Dirut Adhy Tour Ke Polisi

Lima orang koordinator jamaah umrah melaporkan Direktur Utama Biro Perjalanan Umroh, Adhy Tour and Travel berinisal YIF ke Polres Metro Bekasi Kota, pada Selasa malam (24/7).


Berita Terkait

Penyebabnya, karena ada 151 jamaah umrah yang mereka koordinir tak juga diberangkatkan oleh biro perjalan tersebut. Padahal para jamaah telah mendaftar dan memenuhi kewajibannya sejak tiga tahun lalu.

Dalam surat laporan bernomor LP/1.537/K/VII/2018/SPK/Polres Metro Bekasi Kota.Kelima kordinator tersebut melaporkan direktur Adhy Tours and Travel berinisial YIF lantaran telah menipu hingga menyebabkan kerugian miliar rupiah.

"Kami hari ini membuat laporan atas dugaan tindakan penipuan yang dilakukan Direktur Adhy Tours and Travel," kata kuasa hukum kelima koordinator itu, Martin Iskandar.

Dalam laporan tersebut, pihaknya membawa barang bukti berupa kwitansi yang dibayarkan korban ke Adhy Tours and Travel melalui rekening bank milik direktur biro perjalanan umroh tersebut.

"Yang terdata ada tujuh, tapi mereka yang baru bisa membuat laporan lima. Dari lima pelapor total uang yang sudah disetorkan kepada biro perjalanan umroh tersebut sekitar Rp 2 miliar, korban diperkirakan masih banyak," ungkap Iskandar.

Korban menutut kejelasan dari pihak Adhy Tours and Travel untuk bertanggung jawab atas tindakan dugaan penipuan. Akibatnya para kordinator umroh tersebut harus menanggung kerugian calon jamaah umrah yang gagal diberangkatkan biro perjalanan umroh Adhy Tours and Travel.

"Korbannya kebetulan yang hari ini buat laporan adalah para koordinator yang membawahi lumayan banyak, ada yang satu koordinator 40 orang, 36 orang, 42 orang," kata Iskandar

Masing-masing calon jamaah dikenakan biaya bervariasi antara Rp 15 juta sampai Rp 18 juta untuk ibadah umroh. Korban telah dijanjikan akan diberangkatkan mulai tahun 2015 hingga saat ini, tak juga kunjung diberangkatkan dan diberi kejelasan.

Bahkan koordinator jamaah sampai rela mengelurakan uang pribadinya dan menjual hartanya guna menalangi kepada para calon jamaah yang telah melunasi pembayarannya tetapi tidak kunjung diberangkatkan.

"Karena terus didesak dan ditanya tanya. Mereka (koordinator) sampai jual rumah dan pakai uang pribadinya untuk menalangi para jamaah yang dibawanya itu. Untuk meredam amarahnya. Koordinator yang tak mampu menalangi bahkan ada juga yang sempat ditahan," ujarnya.

Ia menjelaskan para koordinator membantu pihak Adhy Tour and Travel untuk mencari jamaah yang mau umroh.

"Ini kan sistem koordinator membantu mencari jamaah yang mau umroh. Koordinator dapat komisi 1 perjalanan umroh gratis kalau bisa ajak 10 jamaah umroh. Pada awalnya lancar tetapi sejak akhir tahun 2014 pihak biro perjalanan tak kunjung memberangkatkan, hanya janji janji saya, bahkan sekarang Kantor sudah tutup dan pihak biro sulit untuk dihubungi," papar Iskandar.