Ratusan Bayi di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Terindikasi Stunting

Sejumlah 613 balita dari 5.610 balita di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang masuk dalam kategori stunting.


Hal itu diungkalkan Camat Bandar Muhammad Nashrudin saat monitoring evaluasi stunting tingkat kecamatan di desa Pesalakan. 

Ia merinci sejumlah 132 balita kategori sangat pendek dan 472 balita kategori pendek. 

"Untuk desa yang Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan ada empat yaitu Wonomerto, Wonodadi, Binangun dan Pesalakan," katanya, Rabu (31/8). 

Pihaknya melakukan sejumlah intervensi untuk pencegahan stunting mulai dari pelaksanaan kelas ibu hamil hingga Desa Binaan ASI Ekslusif. 

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyebut kebiasaan buang air besar sembarangan (Babs) juga mempengaruhi stunting. Karena itu, di masyarakat  perlu stop ODF. 

"Tinggal 13 Desa yang harus diupayakan tuntas dari ODF lagi," jelasnya. 

Penanganan stunting tidak bisa sendiri. Saat ini, penanganan stunting juga melibatkan bantuan pihak ketiga atau CSR. 

Beberapa pihak yang sudah membantu antara lain  Bimasena Power Indonesia, Bank Jateng, dan BPR Bapera Batang. 

CSR ketiga pihak itu adalah  bantuan berupa pendukung makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.