Rangking Dua Sebaran Covid-19 Di Jateng, Pemkab Kendal Minta Aktifkan Lagi "Jogo Tonggo"

Menduduki peringkat kedua sebaran kasus virus corona di Jawa Tengah, kabupaten Kendal terus berupaya menekan penyebaran covid19 dan terus melakukan pencegahan.


Menduduki peringkat kedua sebaran kasus virus corona di Jawa Tengah, kabupaten Kendal terus berupaya menekan penyebaran covid19 dan terus melakukan pencegahan.

Berbagai langkah dan upaya dilakukan salah satunya dengan aturan denda bagi pelanggar protokol kesehatan.

Sekretaris Darerah (Sekda) Kendal, Moh Toha mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pemkab Kendal sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan, penanganan, hingga pemulihan.

Pertama, dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19, Pemkab Kendal sudah melakukan penyemprotan cairan desinfektan secara berkala di tempat-tempat umum, seperti perkantoran, tempat ibadah, pasar hingga tempat umum lainnya yang biasa digunakan masyarakat.

"Selain penyemrpotan disinfektan secara berkala, kami juga melakukan denda bagi pelanggar prokes dengan denda seperti ngga pakai masker. Kami juga melakukan pencegahan lain melalui sosialisasi di media internet dan media sosial, hingga surat edaran bupati," katanya saat ditemuiRMOLJateng di ruangannya, Kamis (10/12/2020).

Meski telah melakukan aturan yang ketat namun penyebaran Covid19 di kabupaten Kendal terus meningkat.

Meningkatnya penyebaran covid 19, Pemkab Kendal akan kembali melakukan tindakan ketat terhadap tempat-tempat keramaian seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, tempat kuliner, perkantoran dan acara hajatan.

"Kita akan kembali memperketat tempat keramaian, tempat wisata, tempat kuliner, perbelanjaan dan acara hajatan. Kita sudah berikan surat edaran agar tempat-tempat tersebut benar-benar menegakkan prokes," jelasnya.

Selain itu, Pemkab juga akan menegakkan kembali razia masker di tempat-tempat umum dan berharap jogo Tonggo kembali diaktifkan.

"Kita ingin agar masyarakat mengaktifkan dan meningkatkan lagi Jogo Tonggo. Kita juga akan kembali melakukan penegakkan hukum saat razia masker dalam waktu dekat. Kalau nanti hasil penyebaran masih juga tinggi, tidak menutup kemungkinan akan ada jam malam atau pembatasan waktu," tambahnya.

Untuk penanganan covid 19, Pemerintah Kabupaten Kendal telah menggelontorkan dana Rp 56 miliar guna menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19.

Dana tersebut diambil dari APBD 2020 yang penggunaannya bisa dimaksimalkan dalam penanganan Covid-19.

Toha menuturkan dana Rp 56 miliar belum termasuk dana-dana penanggulangan Covid-19 lain seperti dana desa (DD) dan juga bantuan dari pihak lain.

"Dana tersebut kami fungsikan ke semua sektor mulai sejak awal kasus hingga akhir Desember nanti. Nanti kami coba cukupi lagi kebutuhan penanggulangan Covid-19 termasuk APD hingga kegiatan-kegiatan pencegahan," tuturnya.

Tak hanya pencegahan, Pemkab Kendal juga memaksimalkan dana yang ada guna memenuhi perlengkapan kesehatan.

Seperti penyediaan rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC), pembelian alat uji sampel swab, pemenuhan APD tenaga medis hingga pengadaan masker dan penambahan dua hotel untuk tempat isolasi.

"Kita sudah mengajukan dua hotel yang nantinya digunakan untuk ruang isolasi pasien Covid19. Saat ini masih menunggu verifikasi dari BPKP," ujarnya.

Selain itu, penanganan pandemi Covid-19 dalam bidang sosial ekonomi, seperti jaring pengaman sosial, jaring pengaman ekonomi meliputi padat karya dan pelatihan ekonomi hingga bantuan sembako dan stimulus bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19.

Toha berharap agar masyarakat Kendal tidak menyepelekan virus Corona dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kita berharap masyarakat tidak menyepelekan Covid-19, karena saat ini kasus yang ada di Kendal sudah mencapai 2.700 kasus lebih, angka yang meninggal pun sudah 107 orang. Ini perlu menjadi perhatian bersama antara pemerintah daerah dan juga masyarakat agar bisa tertangani dengan baik," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, membenarkan rencana penambahan ruang isolasi tersebut dan saat ini masih dikordinasikan dengan pihak penyedia ruang dan juga pemerintah pusat.

"Saat ini Pemkab Kendal memiliki 71 ruang isolasi di rumah sakit dan 49 ruang isolasi di RSDC. Dengan rencana penambahan ini, setidaknya ada 200-an ruang isolasi yang bakal tersedia pada 2021 nanti," katanya.

Ferinando mengimbau agar masyarakat tak meremehkan Covid-19. Meski tuntutan kebutuhan harus dilakukan sehingga mobilitas warga tak bisa dihindarkan, ia berpesar agar setiap individu tidak melupakan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, ia juga berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga stamina tubuh dengan cara makan makanan yang bergizi, konsumsi vitamin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

"Sebaiknya masyarakat menghindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti hajatan dan kegiatan sosial lainnya. Paling tidak sampai pandemi ini berakhir. Karena saat ini, hampir semua tempat maupun kegiatan berpotensi bisa menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," pungkasnya. [adv]**