Dalam sambutannya di acara syukuran Hari Pers Nasional (HPN) sekaligus merayakan hari ulang tahunnya yang ke-78 pada Selasa (09/02) pagi ini, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch. Bangun mengulang komitmen PWI dalam kembali ke amanat menjaga kesatuan bangsa Indonesia.
- Lahan Petani Dicaplok Investor, Petani Pundenrejo Pati Bergejolak
- Sosialisasi Program Pada Acara Konkernas PWI
- Tiga Hari Berturut di Wonogiri Ditemukan Orang Tewas Mengapung
Baca Juga
“Keutuhan bangsa adalah nomor satu, dan pers akan terus mengawal transisi kepemimpinan nasional dan menjaga keutuhan bangsa,” katanya menekankan.
PWI yang lahir pada tahun 1946 adalah asosiasi profesi wartawan tertua di Indonesia, dan saat ini telah memiliki keanggotaan sebanyak kurang lebih 24.000 orang dan tersebar di mayoritas provinsi di Indonesia. Angka tersebut disebutkan oleh Hendry Ch. Bangun ditemukan saat PWI meresmikan Sekolah Jurnalisme Indonesia pada Selasa (05/02) lalu di Bandung.
Di dalam sambutannya atas kedatangan para tamu PWI, Hendry mengatakan bahwa PWI telah berhasil mendapatkan komitmen dari para calon presiden yang saat ini bersaing di dalam Pemilihan Umum. Disebutkan ketiga calon presiden tersebut seia sekata dalam menjaga keutuhan negara dan bangsa. Walau hadir dalam kesempatan yang berbeda-beda, ketiganya bersepakat dalam mengakui pentingnya pers menjaga keutuhan bangsa dan memberikan komitmen mereka dalam membela kepentingan nasional.
Syukuran hari ini (09/02) adalah rangkaian peringatan HPN dan mengambil tempat di ruang pertemuan PWI di Gedung Dewan Pers. Hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi; Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu; serta Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong. Undangan lainnya yang hadir adalah berbagai perwakilan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Daerah Jakarta, perwakilan ATVLI, SMSI, serta berbagai asosiasi profesi lainnya. Beberapa tamu jurnalis dari negeri Jiran, Malaysia, juga hadir.
- Sempat Lumpuh Akibat Gempa, Bandara Lombok Sudah Kembali Normal
- Kabar Duka, Pakdhe Presiden Jokowi Tutup Usia
- Cuaca Buruk, Dua Pesawat Tujuan Solo Mendarat di Semarang