Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kepedulian pemerintah daerah dalam mewujudkan konsep rumah hunian vertikal.
- Pekerja Informal Juga Harus Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
- Mentan Hentikan Impor Domba
- Pertamina: Ada Jerat Pidana Bagi Oknum Penyalahgunaan BBM Subsidi
Baca Juga
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, komitmen bersama menuju konsep hunian vertikal merupakan suatu keharusan.
“Terlebih lagi harga properti semakin lama semakin naik,” katanya di sela-sela Jateng Tapera Expo 2023" di Mal Ciputra Semarang, Sabtu (12/8).
Adapun, pameran berlangsung 10-21 Agustus 2023 diikuti pengembang rumah bersubsidi di Jawa Tengah.
Menurut dia, hal tersebut didasarkan atas kebutuhan perumahan semakin bertambah dan lahan semakin sempit.
Ia menjelaskan, jika masyarakat memaksakan konsep hunian horisontal dengan rumah tapak maka konsekuensinya hunian didapatkan akan semakin jauh dari pusat kota.
Oleh karena itu, kata dia, butuh kepedulian bersama pemerintah daerah dalam menata ruang. Dalam hal ini, dia juga menyebut perlu upaya mencukupi kebutuhan rumah bagi masyarakat, khususnya berpenghasilan rendah, dari sisi suplai dan permintaan masyarakat secara bersama-sama.
Sementara Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto menyebut, Pemprov Jateng menjadi salah satu pemerintah daerah memiliki program konkret dalam pemenuhan kebutuhan perumahan.
Menurut dia, BP Tapera berkolaborasi dengan Kelenterian PUPR untuk menggelar expo di Jawa Tengah untuk pertama kalinya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, pemprov berupaya menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Pemprov mencatat sekitar 91 persen penduduk sudah memiliki hunian,” kata dia.
- Balutan Pakaian Dalam Dari Demak Nan Lembut Nyaman Dipakai
- Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia, Semen Gresik Gelar Penanaman Puluhan Pohon di Area Reklamasi Tambang
- Angin Segar Ekonomi Batang, dari Kawasan Industri Menuju KEK