Puluhan Santri di Batang Alami Keracunan Massal Usai Makan Nasi Goreng

Santriwati korban keracunan massal dirujuk ke Puskesmas Subah, Senin (30/10. RMOL Jateng)
Santriwati korban keracunan massal dirujuk ke Puskesmas Subah, Senin (30/10. RMOL Jateng)

Puluhan santri sebuah pondok pesantren Al Huda di Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, mengalami keracunan massal. Total 78 santri langsung dirujuk ke Puskesmas Subah serta RSUD Limpung.


"Ada yang dirujuk ke puskesmas dan RSUD Limpung," kata Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun saat dikonfirmasi, Senin (30/10).

Informasi diterima, jumlah santri dirujuk ke Puskesmas Subah mencapai 46 orang. Lalu RSUD Limpung berjumlah 32 orang.

Peristiwa keracunan massal itu diduga karena mengonsumsi makanan dan minuman pada malam sebelumnya. Pada malam sebelumnya, ada perayaan ulang tahun.

Awalnya baru dua santri mual-mual, namun makin lama makin banyak. Hingga akhirnya, pagi tadi puluhan santri dirujuk ke Puskesmas Subah dan RSUD Limpung.

Kapolres mengatakan bahwa tim INAFIS sudah membawa sejumlah sampel, mulai dari bekas makanan hingga makanan. Pihaknya pun masih terus melakukan penyelidikan kasus itu.

Camat Subah, Wahyu Boedi Utomo mendapat informasi pada pukul 07.30. Saat itu para santri dirujuk menggunakan ambulance Desa Kemiri Barat, Puskesmas Subah hingga mobil pribadi warga.

"Ada yang muntah muntah, pusing, sakit perut. Tidak ada yang parah, sudah berangsur-angsur membaik," jelasnya.

Ia menyebut, ada sejumlah santri yang di IGD. Lalu santri lain diberi matras di selasar puskesmas serta RSUD Limpung.

Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Limpung, dr Resti Kurniawarti menyebut yang masuk IGD RSUD Limpung sejumlah 32 orang. 

"Sembilan orang rawat jalan, 23 orang sedang observasi atau rawat inap. Gejala umumnya pusing, lemes, mual-mualz ada beberapa yang sampai muntah-muntah, ada beberapa yang diare ringan," ucapnya.

Ia memastikan kondisi para santri dalam kategori stabil. Harapannya bisa segera dipulangkan.

Kepala Puskesmas Subah, dr Ristanto menyebut hingga siang ada 46 siswa dirujuk di tempatnya. Total 16 bed rawat inap serta empat kasur di IGD terpakai.

"Kami akali dengan menggelar tikar, matras, di lorong puskesmas," ucapnya.

Ia memperkirakan ada faktor psikologis serta asupan gizi perlu diperhatikan dalam peristiwa itu. Lalu juga, banyak santri belum sarapan.