Sekitar 22 peserta terdiri dari pegiat dan barista kopi Wonogiri beradu keahlian menyeduh kopi, dalam Youth Fest Selasa (17/10).
- Luncurkan Fana, Deras Siap Cicipi Tantangan Musik Tanah Air
- Citroën Resmikan Experience Center Setiabudi Semarang
- Modena Hadirkan Dua Produk Baru di Awal Tahun
Baca Juga
Salah satu Ketua Dewan Juri, Wisnu mengatakan, lomba digelar untuk mengangkat citra kopi dan sarana branding kopi asli Wonogiri. "Beberapa kriteria penilaian didasarkan pada hasil atau rasa seduhan kopi tersebut," ungkapnya di Alun-Alun Giri Krida Bakti (Lokasi Festival Kuliner dan Pameran Batik Wonogiren).
Menurutnya, dengan bahan kopi yang sama, rasa yang dihasilkan dari masing-masing barista bisa berbeda. Perbedaan ini salah satunya disebabkan oleh teknik seduh yang dilakoni para barista.
"Dengan bahan yang sama, hasil seduhan bisa berbeda, jadi tekniknya juga kami nilai. Sebagai juri kami punya pakem-pakem tertentu, para barista sudah paham itu," lanjutnya.
Penilaian lomba seduh kopi ini dengan sistem undian nomor peserta satu lawan satu. Satu peserta akan lolos ke babak selanjutnya dan peserta lain akan langsung gugur/ tereliminasi. Nantinya diambil juara I, II, dan III akan mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan.
- Indonesia Symphony Nusantara Orchestra Bakal Lawat Kota Semarang
- Minuman Tradisional Dikemas Modern di Kedai Bakoel Jamu
- Hotel Aruss Semarang Hadiran Menu Tradisional Inggris