Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Salatiga telah berlangsung sejak 3 Januari tahun 2022.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- 21 Sekolah di Salatiga Ditutup Buntut Ditemukan Kasus Covid-19
- Disdik Salatiga Masih Kaji Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester
Baca Juga
Namun, versi PTM 100 persen di Salatiga tetap diberlakukan dua shift dalam sehari.
"Yang artinya, dalan sehari sekolahan menggelar PTM dalam satu kelas dua shift. Shift pagi dan shift siang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga, Yuni Ambarwati kepada wartawan, usai memantau kegiatan PTM di SMP Negeri 01, Salatiga, Senin (10/1).
Yuni mengungkapkan, pembagian waktu dua shift ini mengantisipasi para anak didik berkelompok dalam jumlah besar saat bersekolah. Sehingga strategi Disdik Salatiga dengan tetap mengendepankan protokol kesehatan Covid-19 serta memperhatikan keselamatan siswa saat mengikuti PTM.
Pembagian dua shift, ungkap dia, juga dirasa sangat efektif dengan pemberian mata pelajaran sebanyak enam mata pelajaran (mapel).
"Pemberlakuan dua shift ini, terutama dirasa perlu bagi siswa SD yang masih memerlukan pemantauan ketat karena rentan baik dari sisi kesehatan atau pun kegiatan di sekolah yang terkadang abai," imbuhnya.
Yuni tak menampik, penetapan dua shift ini berbeda dengan kebijakan dari sekolah lain di Jawa Tengah. Ia menegaskan, kebijakan diberikan kewenangan dari masing-masing Disdik berdasarkan acuan Kemendikbud.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Polemik PIP PDI-P Disoal Partai Gerindra, Kadis Pendidikan Salatiga : Posisi Kami Netral, Tidak Ikut Politik
- Disdik Salatiga Ajukan 133 orang Guru Jadi P3K