Meski sering terjadi resistensi kebijakan maupun argumen antar dua elit politik, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Amanat Nasional (PAN) memilih berkoalisi bahkan bergandeng mesra dalam satu fraksi di DPRD Kota Semarang.
- Prof Budi Setiyono: Pilgub Jangan Hanya Bicarakan Figur
- Sukseskan Pilkada dan Perangi Hoax, KPU Kudus dan IJTI Muria Raya Rangkul Mahasiswa UMK
- KPU : DPT Karanganyar untuk Pilkada Serentak 2024, Berjumlah 711.480 Pemilih!
Baca Juga
Ketua DPC PSI Kota Semarang, Fajar Ferdian mengatakan, keputusan berkoalisi dengan PAN sudah dipertimbangkan matang-matang.
"Ada komunikasi yang baik, sama-sama memiliki dua kursi. Jadi memiliki nilai tawar untuk mengisi posisi, baik di fraksi maupun di alat kelengkapan dewan lainnya," katanya.
Selain itu, kata dia, kedudukan semua partai di DPRD Kota Semarang juga diberikan kebebasan membuka diri dan memberikan ruang bagi PSI bebas menentukan posisi di fraksi.
"Kami sangat menghargai itu. Sebelum memutuskan kami komunikasikan dulu dengan struktur tingkatan diatas kami, memberikan pandangan dan laporan ketingkat DPW & DPP dan pusat yang menentukan," katanya.
Dia juga menyatakan, adanya perbedaan pandangan politik antara PSI dengan PAN di pusat, bukan berarti sama keadaannya di tingkat daerah.
"Rasanya tidak bisa juga kita terlalu kaku mengingat kondisi peta politik yang belum tentu sama di pusat dengan di daerah. Tapi karena kami sebagai kepanjangan tangan DPP dan berdasar dari pandangan-pandangan yang kami berikan dan diamini oleh DPP, maka kami jalankan tegak lurus," katanya.
- Soal Program PIP PDI Perjuangan, Yuliyanto : Jangan Mencubit Kalau Gak Mau Dicubit
- Silaturahmi Politik Warnai Tasyakuran Kantor Baru DPC PKB Semarang
- Bertemu PKS, Demokrat Tawarkan 'Kerja Bareng' Dalam Pilkada Karanganyar