Proyek Kalamo Senilai Rp 10.3 Miliar Di Pasarbanggi Molor

Lokasi Rencana Proyek Kalamo Di Desa Pasarbanggi, Rembang Kota. Istimewa
Lokasi Rencana Proyek Kalamo Di Desa Pasarbanggi, Rembang Kota. Istimewa

Rembang - Pelaksanaan proyek Kampung Nelayan Modern (Kalamo) senilai Rp10.3 miliar di Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, hampir pasti molor.  

Indikasinya, hingga minggu pertama Oktober 2024, belum ada tanda-tanda dimulainya kegiatan proyek. Padahal pihak desa sebelumnya sudah diberi tahu bahwa proyek ini akan dilaksanakan tahun 2024.

Kepala Desa (Kades) Pasarbanggi, H Rasno, saat dikonfirmasi RMOLJateng, Sabtu (05/10) membenarkan hal itu. Ia menyatakan, molornya proyek ini sudah terjadi beberapa kali. 

"Sebenarnya proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2021 lalu. Beberapa kali saya diundang rapat baik di Bappenas Jakarta, Bappeda Jateng, Bappeda Rembang dan Kantor Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun, hingga sekarang belum ada kepastian kapan proyek ini terealisasi," ungkap Rasno.

Rasno menambahkan, dirinya tidak tahu pasti kenapa proyek ini molor terus. Yang jelas, secara nasional ada 10 kabupaten akan mendapat paket proyek yang sama. Namun dari jumlah itu yang baru terealisasi di Pekalongan dan Banyuwangi. 

"Rencananya Rembang akan dilaksanakan tahun ini. Namun, rasanya kok tidak mungkin. Karena ini sudah bulan Oktober belum ada tanda-tanda-tanda proyek akan dimulai. Sehingga saya bisa memastikan proyek ini akan molor lagi," ungkap Rasno.

Rasno menambahkan, berdasarkan site plan rencana penataan kampung nelayan Pasarbanggi, proyek ini akan mencakup dua titik besar. Yakni, penataan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pembangunan pusat boga bahari (seafood center).

Untuk penataan TPI antara lain meliputi pembangunan kios, pembangunan balai rehat nelayan dan pembangunan bengkel jaring TPI. Kemudian pembangunan shelter TPI, penataan halaman TPI dan kamar mandi/WC.

Sedang untuk pembangunan pusat boga bahari (seafood center) meliputi pematangan lahan, pembuatan pagar, penataan halaman, penataan toilet dan pembuatan empat kios. Kemudian, pembangunan mushola, pembuatan lima unit gazebo, pembangunan gedung resto dan penerangan jalan lingkungan.

"Jika melihat site plan-nya, rencana ini cukup mewah. Oleh karena itu kami berharap tahun depan proyek ini benar-benar direalisasikan, jangan diPHP (pemberian harapan palsu-red) terus," pungkas Rasno.

Terpisah, Kepala KKP Rembang Soyan saat di konfirmasi, Sabtu (05/10) mengatakan, karena berbagai pertimbangan, maka proyek Kalamo akan dilaksanakan tahun depan.