Pemerintah Kota Semarang menggandeng PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) sedang menggarap pembuatan sistem ducting atau penanaman kabel di bawah tanah tahap pertama.
- Pemkot Semarang Harus Bisa Cepat Merespon Peluang Pembangunan
- Inflasi Kota Semarang Oktober Capai 5,9%
- Hendi Pamitan kepada Pegawai Pemkot untuk Bertugas di Ibukota
Baca Juga
Sekretaris Daerah kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, pada tahap pertama ini pembuatan sistem ducting yang dilakukan sepanjang 23 kilometer, dari total 500 kilometer yang akan dikerjakan, pada 362 ruas jalan.
"Rencananya sampai bulan September untuk tahap pertama harusnya selesai dan akan dilanjutkan lagi tahap selanjutnya untuk semua wilayah di Semarang kurang lebih 500 km dan saat ini baru 23 km," kata Iswar, Kamis (9/9).
Iswar mengatakan, terkait pemadatan tanah bekas pembuatan sistem ducting memang tidak bisa langsung berhasil sempurna dalam waktu dekat. Pihaknya memerlukan waktu hingga dua bulan untuk memadatkan tanah tersebut dan jalanan bisa kembali rata.
"Namanya pembangunan memang ada plus minusnya, tapi tujuan kita untuk memperbaiki estetika kota dan namanya pengembalian struktur itu memang perlu waktu untuk perbaikan secara alami tanah untuk terjadi pemadatan itu sekitar dua bulan," jelasnya.
Terkait dengan beberapa keluhan masyarakat yang mengeluh jalanan bekas ducting menjadi tidak rata, Iswar akan memastikan pihak pelaksana untuk bisa melakukan perbaikan sesuai dengan SOP dan bisa diperbaiki lagi ketika nantinya ada penurunan tanah bekas galian ducting.
"Mungkin di tahun-tahun mendatang akan ada pelapisan atau overlay ulang lagi agar kondisi jalan kita tetap stabil, karena kerusakan akibat penggalian itu pasti akan terjadi seperti penurunan dan itu adalah hal alami," paparnya.
Keterlambatan pengerjaan ducting juga diakui Iswar karena terkendala aturan PPKM yang hingga saat ini sedang berjalan. Pasalnya, saat kondisi pengetatan jalan akibat pandemi, beberapa material yang seharusnya sudah bisa dikerjakan harus tertunda dan membuat kenyamanan pengguna jalan menjadi terganggu.
"Sebenarnya jika bekerja dengan metode pelaksanaan dan SOP yang baik maka hasilnya akan baik, kendala dalam suplai bahan-bahan terutama box kalper dll, sehingga ketika sudah digali material yang diharapkan datang belum datang karena pihak supplier ada gangguan terkait transportasi karena kemarin saat PPKM Darurat susah masuk, sehingga tidak bisa maksimal, sudah ada komitmen jika PPKM ini selesai maka semuanya bisa berjalan sesuai rencana," bebernya.
Sementara itu, beberapa pengguna jalan mengaku sangat terganggu dengan adanya proyek ducting yang dilakukan di beberapa ruas jalan di Kota Semarang saat ini. Khususnya di beberapa perempatan jalan besar yang terdapat lubang besar menganga dan membuat kaget pengendara jalan.
"Sangat mengganggu, khususnya di beberapa perempatan misalnya di perempatan Depok, Jalan pandanaran karena pengerjaannya kurang rapi, ketika sudah selesai penutupannya kurang sempurna, kadang aspal nya pun tidak rapi sehingga menyusahkan," kata Amalia, salah seorang pengguna jalan.
Dirinya yang mengaku sering bersepeda, juga menjadi susah, karena banyak jalur sepeda yang rusak atau dilubangi untuk proyek ducting ini.
"Saya jadi susah kalau mau sepedaan dan memang mengganggu kalau tidak cepat diselesaikan," lanjutnya.
Adi, pengguna jalan lain, terkadang kaget saat tengah berkendara, tanpa ada rambu di tengah jalan ternyata terdapat lubang galian ducting. "Seharusnya jalan yang berlubang di tepi-tepi nya di tutup pagar atau seng seperti proyek besar, jika terpaksa memakan badan jalan tidak masalah, yang penting keselamatan pengendara terjamin," katanya.
- Iswar Aminuddin Jadi Tamu di Gebyuran Bustaman, Begini Rencananya Kembangkan Pariwisata Kota Semarang
- Agustina-Iswar Janjikan Rp25 Juta per Tahun per RT
- Prihatin Gangster, Iswar: Anak Remaja Butuh Perhatian