Program Isi Piringku PAUD di Kabupaten Magelang Diluncurkan

Pandemi Covid-19 telah memperlambat laju jutaan pelajar dalam mengakses pendidikan. Serta mampu membatasi akses penting pada bidang layanan kesehatan dan gizi.


Unicef mencatat, sekitar 80 juta anak dan remaja di Indonesia mengalami dampak sekunder terhadap pendidikan, kesehatan, gizi dan ketahanan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun lalu. 

Menurut Bupati Magelang Zaenal Arifin, pandemi membuat setiap keluarga harus berjuang keras untuk mempertahankan 

kondisi keuangan mereka. Sehingga hal ini berpengaruh pada pemberian asupan gizi pada anak.

Mencermati kondisi begitu, Pemerintah lalu meluncurkan program yang disebut 'Isi Piringku'. Program itu bertujuan untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia. Sebagai pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna karena konsep lama itu tak lagi mengakomodasi pemenuhan gizi seimbang.

"Selain itu, Program Isi Piringku juga sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi," katanya, Rabu (05/07/2023).

Saat membuka peluncuran Program Isi Piringku PAUD di Pendopo Soepardi, Setkab Magelang, dikatakan, Pemkab Magelang kini fokus menangani kasus stunting dan menjadi program prioritas guna memenuhi target yang telah di tetapkan pada tahun 2024 mendatang.

Program Isi Piringku diikuti 50 peserta, terdiri dari 42 perwakilan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dan Himpaudi (Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) Kabupaten Magelang, dan ditambah delapan kecamatan lokus Stunting.

Pemenuhan gizi bagi masyarakat, masih lanjut bupati, menjadi hal yang sangat krusial. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan untuk mencegah terjadinya stunting.

"Kami memandang, program Isi Piringku mempunyai peran penting dalam pemenuhan gizi seimbang bagi anak agar dapat tumbuh sehat, optimal khususnya di masa pasca pandemi ini," katanya, diwakili Sekda Adi Waryanto.

Dia berharap, forum dapat meningkatkan dan memperkuat pemahaman bagi guru PAUD dan para peserta program, tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotive, preventif pencegahan stunting menuju periode Generasi Emas 2045.

Selain itu, selama program edukasi Isi Piringku dilaksanakan diharapkan bisa memberikan gambaran kepada guru PAUD, Kader Kesehatan dan Instansi terkait sebagai mitra dalam mendampingi saat program ini berlangsung.

andyda Meliala, Founder Resourceful Parenting Indonesia, menyampaikan, pihaknya memilih Kabupaten Magelang sebagai lokasi pelatihan dan pendampingan Program Isi Piringku.

Program ini akan dilaksanakan hingga November 2023 mendatang, dengan diakhiri memberikan reward kepada salah satu lembaga PAUD yang aktif membawa perubahan pada program Isi Piringku ini.

Andyda menyebut, dari data yang telah diperoleh pada 2022, jumlah Stunting di Kabupaten Magelang di angka 28,2 persen tertinggi ketiga di Jawa Tengah. 

"Maka besar harapan kami program ini (Isi Piringku) dapat diikuti oleh seluruh pendidik yang ada di Kabupaten Magelang," kata Andyda.