Prestasi Atlet Kudus Makin Terpuruk, Pemerhati Olahraga Buka Suara

Meski berhasil meraih prestasi Porprov XVI Jawa Tengah, tim sepak bola Kabupaten Kudus diminta tidak berpuas diri.
Meski berhasil meraih prestasi Porprov XVI Jawa Tengah, tim sepak bola Kabupaten Kudus diminta tidak berpuas diri.

Menurunnya prestasi atlet olahraga di Kabupaten Kudus kini mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Kondisi tersebut berkaitan dengan kinerja di tubuh kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus saat ini.


Keprihatinan itu diungkapkan Rinduwan, mantan Ketua KONI Kabupaten Kudus periode 2018. Sebab saat ia menjabat Ketua KONI Kudus kala itu, kontingen Kudus berhasil meraih posisi tiga besar dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XV di Solo pada tahun 2018.

Rinduwan mengatakan, kontingen Kudus saat itu berhasil meraih 70 medali emas, 69 perak dan 74 medali perunggu. Namun prestasi itu pun tidak berhasil dipertahankan kontingen Kudus saat berlaga di Porprov XVI Pati Raya tahun 2023.

”Dimana Kudus berada di posisi ke-10 klasemen akhir dengan 28 medali emas, 27 medali perak, dan 67 medali perakBa,” ujar Rinduwan yang kini menjabat anggota DPRD Kudus ini.

Bahkan saat Pekan Olahraga Daerah (Popda) Jawa Tengah tahun 2023 lalu, kata Rinduwan, kontingen atlet Kudus hanya membawa pulang 4 medali emas, 8 perak, dan 13 perunggu saja. 

Merespon prestasi atlet Kota Kretek yang semakin menurun itu, Rinduwan pun mempertanyakan kinerja pengurus KONI hingga para ketua pengurus kabupaten olahraga yang ada.

Agar para atlet dari Kudus semakin berprestasi, Rinduwan menyarankan harus diimbangi dengan pembinaan dan pelatihan yang kuat. Selain itu, pengurus maupun ketua Pengkab juga diisi mereka yang paham tentang olahraga.

“Kalau ketua pengkab atau pengurus mempunyai jiwa olahraga, pasti sewaktu-waktu dapat emas, karena mereka memperhatikan pembinaan. Kalau sekadar asal-asalan, tidak mungkin dapat (medali),” imbuh Rinduwan, Selasa (9/7).

Tidak sekedar menyoroti, Rinduwan juga memberikan solusi bagaimana mampu membawa atlet Kudus kembali berprestasi dan unjuk gigi. Ia menyebut bahwa kunci prestasi olahraga yakni ada pada pembinaan yang kontinu.

”Sebelum kejuaraan dimulai, minimal sebulan sekali rapat evaluasi. Mendekati hari kejuaraan, evaluasi bahkan dilakukan seminggu sekali. Selain itu, ritme latihan para atlet, pola tidur hingga nutrisi yang masuk dalam tubuh melalui makanan juga harus diperhatikan,” tukasnya.