PPDI Jateng Diharapkan Memberikan Warna bagi Pembangunan Nasional

Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Tengah Memperingati Hari Lahir PPDI ke 17 sekaligus melantik sejumlah PPDI Jawa Tengah. Ribuan pengurus perangkat desa dari 35 kota/kabupaten se Jawa Tengah hadir dalam kegiatan yang diadakan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.


Dalam kesempatan tersebut tampak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Kabupaten Wonosobo Afif Nurhidayat ditemani Ketua Umum PPDI Pusat Moh Tahril yang hadir sebagai pembicara.

Ketum PPDI Pusat, Moh Tahril mengatakan peringatan hari lahir dan pelantikan pengurus masa bhakti 2023-2028 ini dapat menjadi momentum percepatan arah pembangunan nasional yang dimulai dari level desa.

"Dengan keberadaan PPDI, semoga arah perjuangan PPDI untuk kesejahteraan masyarakat dan anggota juga bisa memberikan warna pembangunan nasional secara umum, khususnya 85 persen yang ada di desa bisa terwujud," kata Tahril dalam keterangannya, Rabu (21/6).

Pihaknya menghimbau kepada seluruh perangkat desa untuk bekerja secara optimal, profesional dan jujur agar seluruh bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.

"Layani masyarakat desa dengan baik dan santun sehingga masyarakat bisa terfasilitasi secara optimal kebutuhannya terutama untuk layanan kepengurusan yang paling krusial," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan tantangan yang dihadapi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Wonosobo untuk menjawab persoalan kemiskinan, open defecation free (ODF) dan stunting yang terjadi. Sehingga dibutuhkan keterlibatan dan kekompakkan dari seluruh perangkat desa dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tantangan terbesar kita di depan adalah menyangkut kemiskinan ekstrem, stunting dan ODF. Perangkat desa tentu menjadi ujung tombak berbagai penanganan yang ada di daerah," kata Afif.

Ia berharap PPDI harus menunjukkan eksistensinya untuk melayani masyarakat secara optimal guna mempercepat realisasi yang ditargetkan Gubernur Jawa Tengah, yakni ODF pada bulan September 2023 dan 'zero' kemiskinan ekstrem 2024.

"Kita harus menyatukan visi dan pandangan agar kegiatan ini jadi momentum untuk bangkit agar tahun ini. PPDI harus bisa menunjukkan kinerja yang semakin baik dari tahun ke tahun karena tahun ini adalah tahun percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting kita harus gercep dan gaspol, dengan kekuatan yang ada saya yakin kita bisa menyelesaikannya secara optimal," jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan pentingnya kekompakan antar kepala desa, perangkat desa dan masyarakat dalam menyelesaikan tantangan tersebut.

"Kalau antara kepala desa, perangkat desa dan masyarakat semua kompak InshaAllah percepatan pembangunan di level pedesaan juga akan cepat," kata Ganjar.

Sebelumnya provinsi Jawa Tengah sudah mengalokasikan bantuan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun ini, naik Wali Kota Semarang Imbau Semua Pihak Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024 Rp100 miliar dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp1,6 triliun.

Untuk itu, dirinya menghimbau untuk menggunakan anggaran yang sudah disediakan dikelola dengan baik, efektif dan tepat sasaran. Terutama dalam penyaluran program prioritas Jawa Tengah, yakni penurunan angka kemiskinan dan stunting.

"Saya titipkan program yang menjadi konsentrasi kita hari ini, satu penurunan angka kemiskinan ekstrem, kedua adalah stunting. Ini yang kita kerjakan betul dan masih kita proses, maka kontribusi dari teman-teman perangkat desa menjadi sangat penting karena mereka yang paham betul data yang ada di wilayahnya masing-masing," pesannya.

Ganjar menilai, banyak model penggunaan anggaran yang bisa terapkan, salah satunya model padat karya, terutama dengan mempekerjakan keluarga miskin.

"Kemudian cara mengerjakannya juga bagus karena beberapa desa menggunakan anggaran ini dieksekusi dengan model padat karya sehingga banyak orang bekerja. Apalagi jika keluarga miskin keluarganya ikut bekerja sehingga pendapatannya meningkat itu bisa menjadi salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengurangi kemiskinan," bebernya. 

Dengan dilantiknya kepengurusan PPDI masa bhakti 2023-2028 Ganjar berharap PPDI segera merancang program agar bisa diimplementasikan sesegera mungkin.

"Harapannya pengurus PPDI segera membuat program, terutama prioritas yang tadi saya tekankan, kemiskinan dan stunting. Kemudian digitalisasi desa segera dilakukan agar layanan masyarakat lebih baik," tandasnya.