Ketua Deskranasda Jawa Tengah Siti Atikoh mengharapkan potensi batik di masing-masing daerah di provinsi ini bisa dikembangkan ke arah fashion.
- Kejutan Ultah Ke-73 Dalang Ki Anom Suroto, Optimis Seni Pertunjukan Wayang Kulit Tetap Eksis
- Jangan Remehkan Skincare Meski #DirumahSaja
- Libur Israj Mi'raj dan Imlek, Wisata Air Masih Menjadi Favorit Pengunjung
Baca Juga
"Harapannya juga di tempat lain. Tahun depan rencananya di Banyumas. Jadi tidak hanya menjual batik kain tapi juga sudah bentuk fashion," kata Atikoh, di sela-sela 'Rembang Fashion Parade 2021' dan peluncuraan 'Batik Lasemku', secara virtual, Selasa (2/10).
Menurut dia, batik dan fashion "Batik Lasemku" sudah sangat layak untuk pasaran mancanegara karena bisa diterima semua kalangan mulai dari casual hingga busana resmi. Dia menilai, perjalanan luar biasa selama satu tahun pembinaan mulai dari mendesain hingga menjadi sebuah busana.
"Kalau kita lihat sangat beragam, casual, anak-anak ini sangat bisa diterima internasional empat dan dua musim. Juga ada hijab tadi, jadi sangat bisa diterima semua kalangan," paparnya.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Deskranasda Jateng Siti Atikoh, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati, serta Ketua Deskranasda Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz.
Ketua Deskranasda Kabupaten Rembang, Hasiroh Hafidz menuturkan, bahwa dengan kerjasama ini, UMKM batik di Kabupaten Rembang kian terangkat.
"Ini menjadi tonggak awal membranding batik sekaligus fashion," ungkapnya.
Disampaikannya, pasaran Batik Lasem Rembang sudah sampai ke mancanegara.
"Sudah sampai Belanda, Jepang dan Cina. Karena memang batik kami memiliki khas warna dan lebih detil," tuturnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan bahwa ekonomi kreatifnya sudah mulai tumbuh. Tentu dengan protokol kesehatan ketat.
"Sebenarnya kawan panitia Kemenaker, desainer, Pemda, dan sponsor bisa berkolaborasi. Kita bangkitkan lagi ekonomi, dengan prokes ketat," katanya.
Ganjar juga menyampaikan, event serupa juga bisa digelar di tempat-tempat wisata. Dengan mengundang terbatas pihak terkait dan prokes ketat.
"Tadi saya usul tidak hanya di sini, Lasem punya haritage bagus, coba bikin fashion show mengundang pemangku dan pecinta fashion, pariwisata juga jalan. Dibatasi saja," tukasnya.