Ponpes Sandal Akan Jadi Pesantren Berbasis Digital untuk Syiarkan Islam

Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Ndalan (Sandal) Nusantara Kota Semarang, akan menggunakan pembelajaran berbasis digitalisasi untuk mensyiarkan islam sekaligus sebagai metode belajar santrinya.


Ketua Umum Sandal, Habibbul Ahmad, mengungkaokan hal tersebut saat pemaparan program Ponpes Santri Ndalan Nusantara kepada pembina dan pengurus Ponpes. Ahmad mengatakan dengan kemajuan teknologi saat ini membuat pesantren pun bisa memanfaatkannya sebagai metode pembelajaran baru. Hal ini sangat penting dalam penerapan akhlak dam ilmu agama kepada generasi milenial.

"Sangat bagus diterapkan di generasi millenial yaitu media sosial menjadi utama sehingga kegiatan-kegiatan kami pun dalam hal syiarnya menggunakan media sosial yang sudah kami bentuk," katanya usai pemaparan program dan temu Pembina Yayasan Sandal Nusantara, Minggu (6/11).

Lebih lanjut, Ahmad menyebut jika Ponpesnya bahkan sudah memiliki tim media untuk mensyiarkan agama islam melalui media sosial Santri Ndalan. Selain itu, Ponpesnya juga akan menerapkan pembuatan aplikasi untuk belajar para santri.

"Kami memiliki tim media di Sandal sendiri. Ada rencana penerapan aplikasi dengan sistem yang tepat untuk wadah syiar," bebernya.

Harapannya dengan kemajuan teknologi maka para santri bisa ikut menjadi bagian dari NKRI dalam membangun jika akhlakul karimah. "Kami selalu bersinergi dengan pemerintah terkait pesantren berbasis digital," jelasnya.

Sementara itu,  Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menyampaikan bahwa pesantren berbasis digital ini sangat penring bagi santri milenial 

"Setuju sekali, karena kedepan generasi millenial harus dibekali akhlak, keagamaan dan lain sebagainya. Apalagi mereka sangat mengertj di media sosial. Saya kira perlu," kata Iswar yang juga sebagai pembina Sandal Nusantara.

Disinggung soal kapan penerapan pesantren digital, Iswar menyebut akan diserahkan kepada pengurus pesantren terkait dengan penerapannya.

"Ini saya hanya pandangan pribadi bukan kebijakan pemerintah. Jika akan terapkan saya kembalikan ke pengurus," tandasnya.