Polisi belum menemukan bukti baru di dalam kasus bunuh diri mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Kasus ini menimbulkan misteri karena dibalik bunuh diri itu korban diduga mengalami depresi akibat dirundung teman-teman seprofesinya.
- Bupati Rober: Haji Adalah Panggilan, Mari Kita Jaga Para Tamu Allah
- Kesemua Jemaah Calon Haji Kota Pekalongan Sampai di Madinah Dalam Kondisi Sehat
- 7 Calon Haji Dan 3 Pendamping Dari Embarkasi Solo Tertunda Keberangkatannya
Baca Juga
Simpang siur dugaan itu diperkuat temuan bukti curahan hati korban di sebuah buku catatan harian. Korban mencurahkan, merasa tertekan dijauhi dari pergaulan di lingkungan kampus, sehingga tak tenang dalam kuliah.
Namun, kepolisian masih melakukan penyelidikan atas dugaan itu. Hal ini dibenarkan Kapolsek Gajah Mungkur, Kompol Agus Hartono. Pihaknya belum menemukan bukti dugaan sehingga akan melakukan penyelidikan.
"Masih kita selidiki. 'Kan tidak ada bukti dari korban langsung sehingga harus dengan penyelidikan," kata Kompol Agus.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan, pihaknya juga akan memproses penyidikan setelah mendapatkan keterangan dari beberapa pihak. Termasuk dalam penyelidikan, kepolisian menunggu hasil identifikasi forensik jenazah korban di rumah sakit.
"Kami belum dapat menyimpulkan benar atau tidak ada unsur perundungan. Pihak-pihak terkait akan kami libatkan, mungkin penyidikan juga masuk ke kampus untuk mendapatkan informasi dari orang-orang dekat korban. Tetapi, kita menunggu hasil forensik dari rumah sakit agar bisa spesifik menyelidiki motif bunuh diri dilakukan," jelas Kompol Andika.
- Polres Jepara Buka Layanan Gangguan Premanisme, Ini Nomer Aduannya
- Ryo Irnia Siap Guncang Panggung Bintang Swara, Harumkan Nama Purworejo
- Bupati Rober: Haji Adalah Panggilan, Mari Kita Jaga Para Tamu Allah