Polda Jateng Turun ke Pemalang, Lakukan Trauma Healing ke Keluarga SA

Peristiwa orangtua yang enggan memakamkan jenazah putri, SA (14), hingga dua bulan membuat tim dari Polda Jateng turun.


Polres Pemalang bersama Bid Dokes Polda Jateng membuat program trauma healing untuk keluarga SA.

Tim mendatangi rumah keluarga di Desa Plakaran, kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Program itu dilaksanakan sejak Rabu (12/1) hingga selesai.

"Upaya ini untuk  proses penyembuhan trauma akibat kehilangan orang yang dicintai," kata Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo, Kamis (13/1). 

Peristiwa itu berawal ketika pihak keluarga tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya sudah meninggal dunia.

Keluarga tetap menyimpan jenazah di kamarnya dengan harapan masih bisa diobati.

Hingga akhirnya, pihak Forkompinca Moga turun tangan dan membujuk keluarga untuk memakamkan SA. Pada Minggu (9/1) malam, pihak keluarga bersedia memakamkan jenazah putrinya.

Hasil pemeriksaan medis dari puskesmas Banyumudal, SA meninggal karena tuberculosis (TB) yang dideritanya. 

"Harapannya, kegiatan ini dapat membantu keluarga SA untuk kembali hidup normal setelah kejadian yang membuatnya trauma," kata Kapolres.

Ia menyebut trauma healing dilakukan oleh tim dari Bid Dokes Polda Jateng bersama Dokes Polres Pemalang dan Puskesmas Banyumudal, Moga.Tim Bid Dokes Polda Jateng dipimpin oleh Dr. Endang.

Terkait tanggapan keluarga SA, Kabid humas Polda Jateng Kombes M.Iqbal mengaku bersyukur, laporan Tim Trauma Healing bahwa keluarga SA cukup senang menerima kedatangan tim trauma healing dan perkembangannya akan tetap terus dalam pantauan.

"Insya allah recovery psikologis keluarga cukup bagus," tutup Iqbal.