Plt Wali Kota Semarang Terima Jenazah Korban Kecelakan di Magetan 

Rombongan mobil jenazah korban kecelakaan bus maut di Magetan, Jawa Timur tiba Senin (5/12) dini hari dan langsung diterima oleh Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu di Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat.


Kedatangan enam unit ambulans tersebut disambut isak tangis keluarga dan kerabat para korban yang sudah memadati lokasi semenjak Minggu (4/12) sore.

Setelah penyerahan jenazah kepada Pemkot Semarang, ambulans langsung menuju rumah duka yang berlokasi tak jauh dari Kantor Kelurahan Manyaran yakni di RW 1 dan RW 2.

Usai disolatkan, jenazah tersebut langsung dimakamkan di kompleks pemakaman yang ada di wilayah Manyaran.

Ita, sapaan akrab Plt Wali Kota Semarang mengatakan jika kecelakaan tersebut terjadi saat warga Kelurahan Manyaran akan berkunjung ke Lawu Green Forest. 

Ia menyebutkan ada dua bus yang akan menuju ke sana, namun satu bus mengalami rem blong dan masuk ke jurang sedalam 30 meter.

“Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ditumpangi 50 orang. Kecelakaan itu mengakibatkan enam warga Manyaran dan pengemudi meninggal. Proses pemakaman sudah dilakukan termasuk pengemudi yang dimakamkan di wilayah Kemijen, semua proses pemakaman difasilitasi Pemkot Semarang,” ucap Ita.

Ita menyebutkan, selain 7 korban meninggal, 23 warga Manyaran mengalami luka ringan dan 3 lainnya mengalami luka berat. 

Ke-13 korban luka sudah mendapat perawatan medis di RSUD KMRT Wongso Negoro Kota Semarang. Kemudian pagi ini 15 korban yang mengalami luka-luka juga akan dibawa ke RSWN.

“Biaya pengobatan korban luka-luka akan dibiayai Jasa Raharja dengan plafon maksimal Rp 20 juta. Namun jika kurang Dinkes Kota Semarang akan menambah melalui BPJS atau UHC,” ungkapnya.

Sementara korban meninggal, bagi keluarga yang ditinggalkan akan diberi santunan oleh Jasa Raharja masing-masing sebesar Rp 50 juta. 

Dua korban meninggal sudah mendapatkan santunan dan diterima langsung oleh pihak keluarga. Sedangkan empat lainya akan menerima santunan dari Jasa Raharja pada sore ini.

Terkait trauma yang dialami anak-anak dalam insiden maut tersebut, Ita mengatakan akan mendatangkan psikolog. Psikolog tersebut akan memberikan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Pihak Kecamatan Semarang Barat beserta Kelurahan Manyaran juga akan membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak.

“Pastinya anak-anak mengalami trauma, hal itu harus ditangani. Karena pemulihan psikologis lebih sulit dibandingkan pemulihan luka fisik,” pungkasnya.