Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memainkan peran signifikan dalam perkembangan pendidikan global selama dekade terakhir. Namun, momentum penggunaan TIK mencapai puncaknya selama pandemi Covid-19, yang tidak hanya mengganggu perekonomian global juga merombak ekosistem pendidikan.
- DPRD Jateng: Generasi Muda Harus Jadi Agen Perubahan
- Pendirian Politeknik Agro Industri Blora Masuki Tahap Penyiapan SDM
- Jalan Inklusi Menjadi Sumberdaya Mumpuni Untuk Bangun Negeri
Baca Juga
Kondisi riil ini dikatakan Suharti, mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, dalam pernyataan yang dibacakannya saat pertemuan yang dihadiri sejumlah Menteri Pendidikan, Wakil Menteri Pendidikan dan Pejabat Tinggi Kementerian Pendidikan negara ASEAN di Buriram Thailand, pada Selasa (27/8).
“Saat ini perkembangan teknologi digital berpotensi mengatasi masalah akses, kualitas, dan pemerataan pendidikan. Kita menyadari bahwa pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan menjawab tantangan kesenjangan digital,” ujar Suharti saat dialogue partner ASEAN Plus Three dan East Asia Summit.
Suharti hadir mewakili Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Buriram Thailand.
Suharti menambahkan, Kemendikbudristek Indonesia berupaya menyediakan pendidikan berkualitas bagi lebih dari 60 juta siswa. Mereka belajar di lebih dari 400 ribu sekolah dengan lebih dari 4 juta guru.
Berkaitan dengan teknologi tren masa kini, kata Suharti, Indonesia telah mengembangkan teknologi membantu meningkatkan dan mempercepat transformasi sistem pendidikan.
“Inisiatif Kemendikbudristek memanfaatkan teknologi digital tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, namun juga meningkatkan manajemen sekolah, memastikan pendekatan yang komprehensif untuk pendidikan unggul,” paparnya.
Suharti menyebut melalui platform Merdeka Mengajar diharapkan tercipta sistem dan iklim pembelajaran tangguh dalam menghadapi tantangan global. Terutama di Indonesia, hal ini dapat menjadi contoh praktik baik bagi negara-negara di kawasan ASEAN.
Di lain pihak, Menteri Pendidikan Thailand, H.E. Police General Permpoon Chidchob, menyampaikan komitmen bergandengan tangan dengan negara-negara ASEAN bersama-sama mengubah pendidikan di era digital.
Permpoon menyebut caranya dengan bekerja sama mendorong pendidikan berbasis teknologi, mengembangkan anak-anak dan pemuda, serta guru dan tenaga kependidikan memenuhi kebutuhan abad ke-21.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengambil kesempatan pada forum ini untuk mengajak delegasi negara ASEAN untuk mendukung penyelenggaraan Gateways Study Visit Indonesia di Bali, tanggal 1-3 Oktober 2024.
Agenda di Bali ini berkolaborasi bersama UNESCO dan UNICEF, untuk menyoroti kemajuan signifikan dibidang pendidikan di Indonesia melalui penggunaan teknologi yang strategis.
- Kebutuhan Tenaga Teknologi Informasi Meningkat, Kemendikbudristek Fasilitasi SMK Vokasi
- Gelar Kelas Penyuluhan, Strategi Badan Bahasa Ajak Masyarakat Perkuat Kemahiran Berbahasa Indonesia