Pj Wali Kota Salatiga Heran DLH Larang Warga Gunakan Alun-alun Pancasila

Berbagai lapisan masyarakat nimbrung dan join dalam senam dan erobik secara gratisan itu di Alun-alun Lapangan Pancasila yang dilarang DLH Salatiga. Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Berbagai lapisan masyarakat nimbrung dan join dalam senam dan erobik secara gratisan itu di Alun-alun Lapangan Pancasila yang dilarang DLH Salatiga. Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengaku heran larangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga kepada sekelompok masyarakat penggunaan Alun-alun Lapangan Pancasila.


Ia pun mengikuti perkembangan polemik DLH yang beberapa kali menegur kelompok kebugaran saat menggunakan Alun-alun Pancasila untuk senam dan erobik bersama masyarakat melintas.

"Bukan kecewa (sikap DHL melarang masyarakat menggunakan Alun-alun Lapangan Pancasila untuk kebugaran), tapi heran saja," ungkap Yasip kepada RMOLJateng, Senin (29/1).

Menyikapi larangan DHL atas penggunaan Alun-alun Lapangan Pancasila untuk kegiatan senam atau erobik oleh masyarakat, pihaknya berjanji akan meninjaunya. Termasuk, penggunaan rumput hijau Lapangan Pancasila.

"Kami akan melakukan review terkait penggunaan 'public space' yang ada termasuk Lapangan Pancasila. Sehingga fungsinya maksimal untuk masyarakat. Termasuk meninjau kebijakan pemakaian Lapangan rumput di Pancasila," terangnya.

"Saya juga melihat fungsi Lapangan Pancasila sejauh ini belum optimal," tembahnya.

Ia pun membenarkan jika review penggunaan Lapangan Pancasila khusus rumput hijau dalam dalam batas-batas tertentu.

Yasip sendiri sepakat dengan ide pemanfaatan taman-taman untuk kegiatan masyarakat yang sifatnya kebugaran.

Sebelumnya, sekelompok penggerak olahraga khususnya senam dan erobik di Salatiga dilarang DHL secara langsung atas penggunaan track paving Alun-alun Lapangan Pancasila untuk kegiatan kebugaran.

Larangan ini menimbulkan protes karena warga yang dilarang adalah taat pajak dan berhak menggunakan fasilitas umum tersebut dengan batas kewajaran. 

Sebelumnya, DLH Kota Salatiga kembali melarang warga menggelar kegiatan olahraga di area track paving Alun-alun Lapangan Pancasila. 

Padahal kenyataannya, dari pantauan kegiatan olahraga itu ternyata banyak diikuti berbagai lapisan masyarakat yang nimbrung dan join dalam senam dan erobik secara gratisan itu. Mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga (IRT), pensiunan serta pekerja profesional bahkan pegawai swasta terhibur dengan gerakan senam dan erobik dikomandoi instruktur profesional Susi Cing-cing.