Pj Wali Kota Saksikan IRT Ditolak Petugas Operasi Pasar Murah Salatiga, Ketahuan Bawa Dua Kupon!

Petugas saat menolak kupon lebih dari 1 dari seorang IRT yang hendak menukar dengan beras premium dari PT Bulog, Jateng disaksikan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani di Halaman Kantor Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Senin (19/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Petugas saat menolak kupon lebih dari 1 dari seorang IRT yang hendak menukar dengan beras premium dari PT Bulog, Jateng disaksikan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani di Halaman Kantor Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Senin (19/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Sempat ada ketegangan saat berlangsungnya pasar murah beras premium yang bekerja sama dengan PT Bulog Jawa Tengah di Kecamatan Argomulyo, Senin (19/2).


Seorang ibu rumah tangga (IRT) kedapatan memaksa dia kupon pembelian beras premium.

"Satu orang satu kupon ya bu. Hak ibu hanya dapat satu beras saja. Biar warga yang lain juga kebagian," kata seorang petugas hendak membagikan beras premium dari PT Bulog, Jateng dengan kupon di Halaman Kantor Kecamatan Argomulyo, Salatiga.

IRT yang semula membawa dia kupon ini, kemudian bersedia hanya membawa satu bungkus beras yang ditukar dengan harga Rp 50 ribuan.

"Saya bawa kupun milik teman yang titip, kebetulan dia petugas KPPS yang tidak bbsia hadir," ungkap sang IRT, belakangan bernama Kusmiyati warga Randuacir, Argomulyo, Salatiga.

Kusmiyati tidak mengetahui jika membawa dia kupon dilarang petugas dan tidak dilayani.

Kejadian ini sempat disaksikan langsung Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusuma Aji.

Kepada wartawan, Kusuma Aji mengaku Pemkot Salatiga akan menggelar Pasar Murah beras premium selama 4 hari kedepan.

"Sebelumnya memang Kecamatan telah menyebarkan kupon. Dimana, masing-masing Kecamatan mendistribusikan sebesar 5 ton. Sehingga untuk kota Salatiga mendapatkan 20 ton dengan harga beras per 10 kilonya 104," ungkap Kusuma Aji.

Karena kegiatan Pasar Murah ini bekerjasama dengan Bulog, diakui dia tidak ada program subsidi murni membantu membantu warga masyarakat mendapatkan harga beras premium lebih murah di pasaran.

"Selisih harga sudah mencapai 15.000  per kilo dengan pasar tradisional, lebih murah di Operasi Pasar ini sekitar sekilonya hampir Rp 10.400," imbuhnya.