- Dilantik Pj Sekda Batang, Sri Purwaningsih Diminta Tangani Efisiensi Anggaran
- Hujan Deras, Antusiasme Warga Saksikan Grebeg Budaya Tetap Tinggi
- Jadi Pj Sekda, Mukhammad Khadik Langsung Diberi Tugas Berat
Baca Juga
Pemerintah Kabupaten Batang tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan keuangan daerah. Efisiensi menjadi kata kunci di tengah desakan refocusing anggaran dari Pemerintah Pusat.
Penjabat (Pj) Sekda Batang Sri Purwaningsih mengatakan, bersama timnya tengah berpacu dengan waktu, memilah pos-pos mana saja yang masih bisa diselamatkan dan mana yang harus direlakan untuk direfocusing.
“Angkanya tidak main-main, pemangkasan anggaran ini diperkirakan bisa mencapai Rp150 miliar. Namun hingga kini, langkah efisiensi baru menjangkau kisaran Rp50 hingga Rp75 miliar. Meski begitu, Sri menegaskan, angka ini masih bersifat sementara dan belum final,” katanya saat ditemui di Kantornya, kemarin.
Karena kita belum tahu petunjuk yang dikehendaki Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan. Refocusing ini, menurut Sri, bukan sekadar pemotongan acak. Pemerintah Kabupaten Batang berupaya menjaga agar pemangkasan tidak mengganggu program-program esensial.
Salah satu prioritas efisiensi adalah perjalanan dinas yang dipangkas hingga 50 persen, serta kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak terlalu mendesak.
“Misalnya pengadaan laptop. Kalau tahun lalu dinas X sudah membeli laptop, lalu tahun ini mengajukan lagi, ya itu belum perlu. Harus dilihat urgensinya,” jelasnya.
Namun tidak semua anggaran sosial bisa diganggu. Sri mencontohkan, Dana santunan kematian tidak mungkin kita efisiensi. Itu jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kurang mampu.
Di tengah tekanan efisiensi, Pemkab Batang tak tinggal diam. Melalui Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD), pemerintah berupaya menambal lubang anggaran dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebagai koordinator pendapatan, kami terus mengidentifikasi dan menggali potensi-potensi baru untuk meningkatkan PAD,” tegasnya.
Namun, lanjut dia, kekhawatiran tetap menggelayut terutama terhadap program-program sosial seperti pengentasan kemiskinan dan penanggulangan stunting. Di sinilah Sri mengajak pihak swasta untuk ikut andil dalam solusi.
“Kami berharap, para investor dapat berperan aktif dalam mengatasi isu kemiskinan dan stunting, terutama dalam hal penyediaan akses terhadap makanan bergizi,” ujar dia.
Refocusing anggaran mungkin tak terhindarkan, tapi di balik tekanan fiskal ini, Pemkab Batang terus berjuang menjaga keseimbangan antara efisiensi dan kepentingan rakyat.
- Program MBG untuk Ibu Hamil dan Balita, PLKB Punya Tugas Baru
- Menteri BKKBN Serahkan Sertifikat Elsimil di Batang
- Berperan Bentuk Karakter Islami, 575 Guru RA ‘Ngarep’ Diakui