Pj Bupati Magelang: Pilkada Butuh Partisipasi Seluruh Elemen Masyarakat

Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto bersama Kapolresra Kombes Pol Mustofa, dalam rapat persiapan menyambut Pilkada 2024. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng
Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto bersama Kapolresra Kombes Pol Mustofa, dalam rapat persiapan menyambut Pilkada 2024. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng

Penjabat (Pj) Bupati Magelang, Sepyo Achanto berharap partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kondusif pada 27 November, mendatang.


Imbauan itu, disampaikannya dalam rapat evaluasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Idul Fitri 1445 H dan kesiapan menyambut Pilkada serentak 2024 di GOR Gemilang Setkb Magelang, Rabu (8/5).

"Saya yakin, kita semua berkomitmen, bahwa Pilkada damai sudah menjadi harapan kita semua. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat," kata Sepyo.

Dalam rapat yang diikuti jajaran Forkopimda, OPD terkait, para Camat, serta Kepala Desa se Kabupaten Magelang itu, Sepyo berterimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah berpartisipasi, bersinergi dalam mensukseskan Pemilu 2024 serta hari Raya Idul Fitri yang berlangsung aman, damai dan kondusif.

Menurut Sepyo, ada beberapa catatan yang harus mendapat perhatian khusus pada Idul Fitri 2024 terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) seperti peredaran miras, petasan, balon udara, narkoba, senjata tajam (Sajam) tindak tawuran yang hingga mengakibatkan korban jiwa.

"Ini tentu menjadi evaluasi kita bersama mulai dari Pimpinan Daerah hingga Kepala Desa. Kita harus lebih responsif bila melihat situasi gangguan kamtibmas. Segera laporkan kepada jajaran Kepolisian atau TNI untuk segera ditindak lanjuti," kata Sepyo.

Sementara itu, Kapolresta Magelang, Kombes Pol Mustofa mengakui, masih ada beberapa hal yang menjadi evaluasi selama 2024 agar ke depan wilayah Kabupaten Magelang semakin aman dan kondusif.

Dia menyebut ada beberapa peristiwa menonjol yang harus mendapatkan perhatian secara khusus. Yang pertama adalah kasus tawuran, minuman keras dan narkoba.

"Ini yang paling menonjol di wilayah Kabupaten Magelang. Khususnya kasus tawuran yang terjadi di sepuluh lokasi saat malam takbiran yang disebabkan karena minuman keras," ujar Mustofa.

Selain tawuran, kasus kepemilikan senjata tajam juga harus menjadi perhatian. Tercatat terdapat kasus tawuran yang melibatkan pelajar dengan menggunakan senjata tajam hingga menimbulkan korban jiwa dengan modus live di Instagram.

"Hampir semua sekolah di Magelang itu memiliki Geng dan memiliki akun media masing-masing. Ke. depan kita akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun ke pondok pesantren yang ada di Kabupaten Magelang," ujar Kombes Pol Mustofa.