PJ Bupati Batang Targetkan Angka Stunting di Bawah 10 Persen

Kasus stunting di Kabupaten Batang terus menurun. Hal itu disampaikan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Aula Pemkab.


"Kasus stunting di Kabupaten Batang pada bulan Februari 2023 ini mencapai 10,6 persen yang tahun lalu mencapai 14,5 persen. Jadi ada penurunan yang signifikan," katanya usai penyerahan bantuan alat kesehatan dari CSR PT. Bhimasena Power Indonesia (BPI), Rabu (12/7).

Ia berharap  pengentasan stunting di Kabupaten Batang akan menurun pada tahun depan. Targetnya angka stunting di Kabupaten Batang di bawah 10 persen.

Lani menyatakan jika stunting tidak dientaskan maka generasi penerus terkena dampaknya. Penderita stunting  akan mengalami penurunan pertumbuhan dan perkembangan otak yang tidak optimal.

"Kalau seseorang tidak maksimal pertumbuhannya maka fisik dan mentalnya akan mengalami penurunan hingga dewasa," ucapnya.

Ia menyatakan tidak bisa menangani stunting sendiri. Butuh bantuan pihak lain seperti halnya PT BPI pada 14 Desa binaan Corporate Social Responsibility (CSR).

Direktur Operasional PT. BPI, Yoshimitsu Fujii menyebut pihaknya sudah membantu sejak 2013. terkini, pihaknya PLTU Batang itu membantu alat kesehatan untuk 58 posyandu dengan jumlah 167 paket yang ada di 14 Desa wilayah Kecamatan Tulis dan Kandeman.

"Sejak tahun 2012 hingga kini secara konsisten, kami melaksanakan Program CSR Kesehatan dengan berbagai kegiatan promotif dan preventif di 14  desa sekitar perusahaan," ucapnya.

Pihaknya mendukung program pencegahan dan penurunan stunting, melalui kegiatan-kegiatan penguatan di 58  Posyandu dan 14  Forum Kesehatan Desa.

Lalu juga peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di 2 (dua) Puskesmas Kandeman & Tulis. Harapannya  sinergitas antara BPI dan Pemkab Batang serta Forkopimda ini dapat berlanjut, dan memberikan dampak manfaat yang maksimal bagi masyarakat Batang.