Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dari Pemerintah Pusat yang rencananya akan diberlakukan di seluruh Indonesia selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) ditanggapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.
- Pilus Tegaskan PDIP - Gerindra Tak Ada Masalah Pasca Kasus Penganiayaan Kader
- Kapal RS Laksamana Malahayati Bakal Layani Pemeriksaan Gratis Ratusan Warga Selama Dua Hari
- Menangkan Ganjar, Ini yang Dilakukan DPC PDI Perjuangan Semarang
Baca Juga
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman meminta kepada Pemerintah Kota Semarang untuk segera memberikan sosialisasi terkait penerapan PPKM Level 3 yang rencananya akan dilakukan di akhir hingga awal tahun mendatang kepada warga masyarakat.
Pasalnya, saat ini dengan status PPKM Level 1 bagi Kota Semarang, warga masyarakat sudah bisa leluasa untuk melakukan segala aktivitas terutama dalam hal peningkatan perekonomian.
Pilus, sapaan akrabnya, mengatakan jika sosialisasi diadakan lebih awal diharapkan masyarakat tidak kaget dan bisa menerima dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat kepada setiap pemerintah daerah termasuk Pemkot Semarang.
"Antisipasi gelombang ketiga memang sangat diperlukan tapi PPKM yang rencana dari pusat akan berlaku menjadi PPKM level 3 maka kita juga harus bersiap artinya jangan sampai PPKM dari pusat dilakukan kita belum ada sosialisasi ke masyarakat karena nanti bisa berontak semua, dan jangan sampai pemerintah dianggap tidak konsisten jika masyarakat sampai belum mengetahui wacana tersebut," kata Pilus saat menjadi narasumber Dialog Interaktif dengan tema "Antisipasi Gelombang ketiga Covid-19", Senin (22/11).
Nantinya, lanjut Pilus, akan berlaku atau tidaknya PPKLM Level 3 di Kota Semarang, paling tidak masyarakat semarang sudah mendapatkan sosialisasi terkait pembatasan yang kemungkinan besar akan tetap dilakukan oleh Pemkot Semarang untuk menekan adanya laju gelombang ketiga. Terlebih kasus aktif Covid-19 per hari ini hanya tinggal 1 kasus untuk warga Kota Semarang.
"Saya harap kepada Pemkot Semarang mulai sekarang mempersiapkan untuk sosialisasi menjelang PPKM yang akan diberlakukan dari pusat, mau nanti berlaku atau tidak, Pemkot Semarang tetap harus menjaga kotanya sendiri," ungkap Pilus.
Pengalaman lonjakan kasus Covid-19 pada gelombnag kedua usai libur lebaran tahun 2021 menjadi contoh dan tolok ukur bagi Pemerintah dan juga masyarakat untuk menyadari pentingnya kebersamaan dalam mencegah datangnya gelombang ketiga saat libur hari raya tiba.
Segala bentuk pergerakan masyarakat saat libur Nataru, harus terus diawasi dengan sebuah regulasi. Trelebih Kota Semarang menjadi salah satu destinasi wisata bagi banyak warga di luar Kota Semarang.
"Nah ini nanti libur Nataru tidak menutup kemungkinan kota Semarang jadi destinasi wisata maka ini yang harus diantisipasi dan melakukan pergerakan secara cepat untuk menjaga kota kita," tuturnya.
Terkait benar atau tidaknya pembelakukan PPKM Level 3 saat libur Nataru nanti, Pilus berpesan kepada masyarakat untuk tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita tidak boleh sombong karena sudah vaksin karena vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh tapi bukan berarti bisa tertular, kalau prokes dijalankan insya allah aman, karena namanya virus itu tetap ada dimana-mana, selain itu juga hindari kerumunan terutama di tempat makan, karena kalau namanya makan pasti kita akan melepas masker, makanya bisa diantisipasi dengan mencari lokasi tempat makan yang tidak terlalu ramai," tandasnya.
- Agustina Wilujeng Minta Masukan Anak Muda Soal Pemkot Semarang
- Wali Kota Semarang Sekolah Tidak Perlu Pembayaran dari Pemerintah
- Ini Program Penanganan Stunting Pemkot Semarang