Orang tua mau pun wali siswa peserta pendaftaran murid baru atau PPDB sedang heboh munculnya temuan piagam palsu yang digunakan untuk syarat masuk. Kasus ini telah ditangani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah serta pihak sekolah terkait kabarnya sudah diperiksa.
- Bupati Ischak Kampanyekan Pemenuhan Hak Perempuan Korban Kekerasan
- Wagub Jateng Ingin Ada Tambahan Ekstrakurikuler Keagamaan Di Sekolah
- Tegal Muhammadiyah University Gelar Wisuda I: Mampu Cetak Lulusan Berkualitas
Baca Juga
Kasus temuan ini ditemukan langsung orang tua wali murid peserta PPDB SMA 2024/2025 di Kota Semarang. Kuatnya dugaan itu, diawali temuan piagam penghargaan ajang kejuaraan lomba seni tingkat internasional digunakan banyak siswa sekaligus dari satu sekolah untuk mendaftar di beberapa sekolah favorit, hingga akhirnya memunculkan kecurigaan di masyarakat.
Pemilik piagam penghargaan lomba itu adalah puluhan siswa yang seluruhnya berasal dari satu sekolah menengah pertama (SMP).
Namun, temuan kasus piagam diduga palsu ini tidak sampai mengganggu langsung pelaksanaan PPDB. Pihak berwenang konteks ini Dinas Pendidikan Kota Semarang juga bakal melibatkan kepolisian untuk penyelidikan.
Terkait ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami dengan penyelidikan membentuk tim khusus mencari kebenaran pasti kasus ini.
Tim khusus ini terdiri unsur Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, serta pihak kepolisian.
"Bisa kita limpahkan kasusnya ke kepolisian karena temuan semacam ini merupakan kasus hukum. Jika benar, kepala sekolah bisa kita pidanakan. Tetapi, sekarang belum ada hasil pasti karena masih diselidiki," kata Bambang, dihubungi, Kamis (04/07).
Munculnya isu dugaan piagam penghargaan palsu beredar dari para orang tua peserta pendaftar PPDB. Namun, dengan informasi dapat cepat berkembang akhirnya publik heboh bahkan sebagian merasa dirugikan.
Dugaan masyarakat, piagam digunakan untuk mendaftar palsu itu lolos tahap verifikasi data di tingkat sekolah pilihan siswa. Padahal, proses dilalui sangat ketat baik secara online maupun langsung, sehingga disayangkan orang tua para peserta didik.
Di dalam aturan PPDB, siswa yang memiliki piagam prestasi akademik mau pun non akademik tertentu memperoleh tambahan nilai cukup banyak. Maka hasilnya, peluang siswa diterima di sekolah favorit pilihan lebih besar dari pendaftar lain yang tidak mempunyai piagam.
- Bupati Ischak Kampanyekan Pemenuhan Hak Perempuan Korban Kekerasan
- Dikukuhkan Sebagai Bunda Forum Anak Jawa Tengah, Ini Gebrakan Ning Nawal
- Wagub Jateng Ingin Ada Tambahan Ekstrakurikuler Keagamaan Di Sekolah