Hampir semua lembaga pendidikan saat ini sudah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajarannya. Meski demikian, belum semua sumber daya manusia (SDM) yakni para guru memahami betul isi dari kurikulum merdeka.
- Ramadan dan Semangat Berorganisasi, Tausiyah Dahlan Rais untuk Kader Muhammadiyah
- Dilantik Jadi Pramuka Garuda, 2.952 Anggota Pramuka Harus Bisa Berikan Vibes Positif
- PKKMB UNS, Moeldoko Sampaikan 5 Visi Indonesia Tantangan Generasi Muda
Baca Juga
Wakil Ketua PGRI Kota Semarang, Hari Waluyo menyampaikan, perlu ada sosialisasi dan pendampingan tentang Kurikulum Merdeka. Pasalnya, belum seluruh guru paham mengenai kurikulum tersebut meski para guru sudah belajar dari platform merdeka mengajar (PMM).
"Ada guru yang sudah paham. Ada yang masih abu-abu. Belajarnya dari PMM secara daring. Kalau dipraktekan capaiannya sekitar 50 persen," kata Hari, Rabu (14/6).
Hari menjelaskan untuk saat ini baru kelas 1, 4, 7, dan 10 yang menerapkan kurikulum merdeka pada jenjang sekolah dasar dan menengah. Selanjutnya, kelas-kelas lain tentu akan segera mengikut. Maka, perlu ada konsolidasi terutama bagi guru-guru yang saat ini belum mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka.
"Tahun depan harus mulai diberi pendampingan. Gurunya, kepala sekolahnya harus didapingi ," bebernya.
Ia menegaskan, para guru harus memiliki kemauan untuk belajar. Hal itu mengingat semua jenis kurikulum dipakai muaranya ada pada para guru.
Menurutnya, belajar melalui platform online belum cukup untuk memberikan pemahaman. Dia pun mendorong mereka juga belajar ke sekolah penggerak agar saling berdiskusi bagaimana menciptakan pembelajaran yang baik menggunakan kurikulum merdeka.
"Guru harus dibuat paham dulu. Apa itu kurikulum merdeka, tujuan apa. Ada intrakulikuler dan kokulikuler. Ada P4. Guru dibuat paham dulu," tuturnya.
Dinas Pendidikan, lanjutnya, juga perlu turun untuk memberikan pemahaman kepada para guru. Pada Kurikulum 2013, hampir semua kegiatan belajar mengajar masuk intrakulikuler. Namun, pada Kurikulum Merdeka, 80 persen intrakulikuler. Selebihnya kokulikuler berupa profil penguatan pelajar Pancasila.
- 20 Sekolah di Semarang Dapat Jatah Makan Siang Gratis
- Menuju Universitas Riset yang Unggul, Undip Tambah 4 Guru Besar
- Undip Menerima 3.055 Mahasiswa Baru Dari Jalur SNBP 2024