Petani Tanjung Kulon Pekalongan Buat Langkah Baru Kelola Limbah Pertanian

Petani di Pekalongan mulai mengolah limbah pertanian untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dok
Petani di Pekalongan mulai mengolah limbah pertanian untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dok

Mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengamati pengolahan limbah pertanian di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.


Adalah warga setempat bernama Nur Qobasin memiliki pengalaman 20 tahun sebagai petani. Dia telah mengambil langkah baru untuk memulai pengolahan limbah hasil kegiatan pertanian.

Bashin menjalani usaha pertaniannya dengan tingkat panen dua kali setahun. Mayoritas masyarakat di Desa Tanjung Kulon menanam padi, sedangkan beberapa orang lainnya menanam singkong dan jagung. Adapun, limbah utama dari kegiatan pertanian ini adalah jerami.

“Proses pengolahan dimulai setelah panen, di mana jerami dijemur hingga kering,” kata Bashin, belum lama ini, di Kabupaten Pekalongan.

Setelah itu, jerami diolah menggunakan bio starter dan pupuk urea. Proses ini membutuhkan waktu minimal dua minggu untuk penjemuran, proses pengolahan dapat mengalami hambatan tergantung dengan faktor cuaca. Bashin berencana untuk mencoba membuat silase dengan menggunakan rumput hijau.

Meski begitu, Bashin mengalami kendala biaya pengolahan tinggi. Hal ini menyebabkan sulitnya keuntungan dari pengelolahan limbah.

Alhasil, dia mengolah limbah untuk dijadikan pakan ternak, menciptakan manfaat lebih besar dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Pemerintah setempat belum mengatur pengolahan limbah, namun pelatihan dari Kampus Universitas Diponegoro PSDK (Program Studi di Luar Kampus Utama) Pekalongan menjadi langkah positif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah pertanian

Meski belum ada hasil dari fermentasi jerami ini, Bashin telah memberikan contoh nyata pengolahan limbah dapat membantu mendaur ulang sumber daya dan mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.

Mahasiswi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Najwa Safanja Ghossani menambahkan, selama tinggal di desa tersebut mahasiswa mendata dan meneliti pengolahan limbah pertanian di Desa Tanjung Kulon.