Penjabat (Pj) Bupati Magelang Sepyo Achanto meluncurkan Gerakan Kabupaten Magelang Menuju Go Organik di Pendopo Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kamis (20/06).
- Wabup Purbalingga: Medsos Jadi Etalase Kinerja Desa Bukan Sekadar Selfie
- Pemprov Jateng Dan Kementerian ATR/BPN Berkolaborasi Sertifikasi Tanah Dan Lahan Kosong
- Bupati Jepara Minta Aparatur Desa Gali Potensi Lokal Dan Kembangkan Wisata Desa
Baca Juga
"Saya berkomitmen untuk mendukung dan mempromosikan pertanian organik di Kabupaten Magelang," katanya, pada acara peringatan Hari Krida Pertanian 2024.
Pengembangan sistem pertanian organik, kata Sepyo, adalah sistem manajemen produksi yang holistik untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem. Termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah, serta model bercocok tanam yang menghasilkan produk yang sehat dan aman dikonsumsi, sekaligus menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan.
Menurut dia, mengkonsumsi (membeli) produk pertanian lokal sangat penting untuk meningkatkan perekonomian daerah. Di samping itu, kualitas dan kesegaran produk lebih terjamin, mengurangi jejak karbon, dan sebagai upaya mendorong kemandirian pangan.
Terkait itu, Sepyo memiliki harapan besar agar semua masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung dan memajukan sektor pertanian di Kabupaten Magelang.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Magelang untuk mulai memprioritaskan produk pertanian lokal yang sudah menuju sehat dan organik. Maril kita tunjukkan kebersamaan dan kepedulian kita dengan mendukung para petani kita, tidak hanya membantu mereka tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk Kabupaten Magelang," ajaknya.
Sepyo menjelaskan, tujuan Go Organik merupakan gerakan yang mendorong pengunaan produk ramah lingkungan, menguranggi dampak negatif pengunaan bahan kimia, sekaligus mendorong mempromosikan produk pertanian sehat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan mengatakan, Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap 21 Juni, diinisiasi oleh perhimpunan penyuluh Indonesia Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kabupaten Magelang.
Dia menyebut, di Kabupaten Magelang sendiri telah memiliki 127 penyuluhan pertanian yang tersebar di 21 wilayah kecamatan yang diwadahi dalam satu lembaga: Balai Penyuluh Pertanian.
"Rangkaian acara yang dilaksanakan antara lain, penyerahan bibit cabai kepada para petani," terangnya.
Kegiatan lain, peninjauan gerakan pasar murah yang bekerjasama dengan berbagai pihak di antaranya bulog, asosiasi peternakan daging dan kelompok tani. Tujuannya, menyediakan pangan murah bagi masyarakat dan pengendalian inflasi di Kabupaten Magelang.
- Kawal Ibadah Jumat Agung, Polres Tegal Siap Lindungi Kebebasan Beragama
- Alhamdulillah, Berakhir Sudah Kekuasaan Ninik Rahayu Sebagai Ketua Dewan Pers!
- Benahi Tata Kelola Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok