Pesantren di Jepara Diminta Jadi Contoh Jauhi Politik Uang saat Pemilu

 Pelantikan pengurus Majelis Pemimpin Cabang (MPC) Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Se-Indonesia (MP3I) Kabupaten Jepara yang berlangsung, Senin (30/10), di Pendopo R,A, Kartini Jepara. RMOL Jateng
Pelantikan pengurus Majelis Pemimpin Cabang (MPC) Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Se-Indonesia (MP3I) Kabupaten Jepara yang berlangsung, Senin (30/10), di Pendopo R,A, Kartini Jepara. RMOL Jateng

Kalangan pesantren di Jepara diminta menjadi contoh menjauhi politik uang menyambut Pemilu 2024. Mereka diminta menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dengan cara memilih kontestan mampu menjadi wakil rakyat dan memimpin bangsa.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko mengaku percaya MPC MP3I Kabupaten Jepara dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi itu secara beradab. 

"Hal ini sesuai posisi pesantren sebagai pusat pendidikan yang berbasis ilmu agama, sehingga dapat menjadi pondasi moral untuk menuntun kehidupan manusia yang beradab,” katanya di sela pelantikan pengurus Majelis Pemimpin Cabang (MPC) Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Se-Indonesia (MP3I) Kabupaten Jepara, Senin (30/10), di Pendopo R,A, Kartini Jepara. 

Dia berharap pesantren hadir memberi contoh sikap dan perilaku baik dalam menyambut Pemilu 2024, demi terciptanya kondusivitas daerah mengiringi pesta demokrasi tersebut.

Ketua MPC MP3I Kabupaten Jepara K.H. Moh Roshif menyebut, majelis dipimpin hadir sebagai payung besar pesantren di Jepara. Pesantren siap menyambut Pemilu dengan baik seiring keberadaan pengasuh hingga para kiai di pesantren.

Wakil Ketua Majelis Pemimpin Pusat (MPP) MP3I K.H. Khoirul Fuad mengatakan, MP3I telah memiliki 20 pengurus wilayah. Sesuai namamya, dia meminta jajaran MP3I untuk membawa majelis ini sebagai forum permusyawaratan para pengasuh pesantren. 

"Dalam rumuskan kegiatan, saya minta keberagaman pesantren dapat dipertahankan sebagai kekayaan pondok pesantren," kata dia.