Salah satu perusahaan startup sukses asal AS, Airbnb, berencana untuk menampung 20.000 pengungsi Afghanistan secara gratis.
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China
- Jurnalis Al Jazeefa Tewas Ditembak Pasukan Israel
- Polisi Berhasil Kantongi Identitas Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah di New York
Baca Juga
Kepala eksekutif perusahaan yang berbasis di California itu, Brian Chesky, menyampaikan dalam utas Twitternya pada Selasa (24/8) waktu setempat, bahwa itu berlaku bagi orang Afghanistan yang pergi mengunhgsi ke negara mana pun, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
“Pemindahan dan pemukiman kembali pengungsi Afghanistan di AS dan di tempat lain adalah salah satu krisis kemanusiaan terbesar di zaman kita. Kami merasa bertanggung jawab untukmelangkah,” cuit Chesky, seperti dikutip dari Reuters.
Perusahaan tersebut nantinya akan membayar untuk masa inap para pengungsi. Chesky juga telah meminta bisnis lain untuk membantu mengatasi krisis yang dialami pengungsi Afghanistan.
Ribuan orang telah berjuang untuk melarikan diri dari Afghanistan ketika Taliban mengambil alih sebagian besar wilayah negara itu.
Selain orang asing dan anggota tentara barat, keluarga Afghanistan yang bekerja bersama orang Amerika dan kekuatan asing lainnya sebagai penerjemah dan membantu tugas-tugas lain telah melarikan diri dari negara itu, menjadi pengungsi.
Sementara yang lain masih berjuang untuk pergi ketika tenggat waktu evakuasi 31 Agustus semakin mendekat.
- Dari Armada Cheng Ho ke Strategi Trump, Tantangan Hukum dalam Kepemimpinan Global
- Harga Jilbab Naik di Afghanistan Sejak Taliban Berkuasa
- Bank di Afghanistan Kembali Buka Tarik Tunai Dibatasi